JEPARA – Kilasfakta.com, Pasca kenaikan BBM (3/9) yang lalu, Di Kabupaten Jepara terjadi kelangkaan BBM khususnya solar yang menjadi salah satu kebutuhan nelayan untuk melaut.

Bahkan, Ratusan nelayan Jepara bagian utara, Senin (12/9/2022) sempat melakukan aksi demo di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) Sekuro Kec Mlonggo.

Karena, SPBN TPI Mlonggo tidak beroperasi atau melayani pembelian solar buat nelayan sejak 3 (tiga) bulan lalu.

Pengelola Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan (SPBN) yaitu Perumda Aneka Usaha Jepara terkendala belum memperoleh pasokan dari PT Aneka Kimia Raya (AKR) Corporindo Semarang.

Menyikapi hal itu, Haris Susanto, SH., MH., akrab disapa Gus Itok akan mendirikan Paguyuban Nelayan Jepara.

Bagi 3312 Nelayan dengan 928 kapal, yang saat ini mengalami kesulitan dan terdampak langsung kenaikan harga BBM.

Untuk itu Haris Susanto, SH., MH., Mengadakan Pertemuan di Jl. Cik Lanang No. 19 Rt 15 / Rw 5, Kelurahan Jobokuto, Kecamatan Jepara, Kabupaten Jepara, Rabu 14/9/2022 Jam 20.30 WIB – selesai, mengadakan rapat dengan perwakilan nelayan dan tokoh masyarakat.

Sepakat membentuk susunan pengurus Paguyuban Nelayan Jepara yaitu: Ketua Umum Harris Susanto, SH.,MH., Wakil Ketua Umum Priyo Laksono, Sekretaris Sukahar, Bendahara Satriyo Ari Wibowo, Humas Suprat dan Selamet, Seksi Pelayanan Umum Budi dan Nur Zabidi, Ketua Bidang 1 (satu) Abdul Aziz, Bidang 2 (dua) Heri Purwanto, Bidang 3 (tiga) Ngatmono.

Dalam pertemuan atau rapat, selain pembentukan pengurus dibahas juga 4 hal penting antara lain: menyederhanakan surat kapal, distribusi BBM, pelayanan keselamatan pelayaran dan penjualan hasil tangkapan.

“Penjualan hasil tangkapan harus di prioritas anggota paguyuban,” info Gus Itok.

“Secepatnya kita akan membuat MOU dengan Perumda Aneka Usaha Jepara dalam hal stabilisasi penyediaan BBM di SPBN Mlonggo dan SPBN TPI Ujungbatu untuk kebutuhan nelayan melaut,” ucapnya.

Dan Paguyuban Nelayan Jepara, akan memberikan kemudahan perijinan Surat izin penangkapan ikan, surat izin berlayar dan surat laik operasi (SLO) dengan membantu berkoordinasi dengan Syahbandar, DPMPTSP, BBPBAP Jepara – KKP dan Kantor Kesehatan Pelabuhan Semarang Wilker Jepara serta instansi terkait.

“Semua hal terkait peningkatan kesejahteraan dan kualitas kehidupan nelayan akan kita kembangkan baik bekerjasama dengan swasta atau pemerintah,” pungkas Gus Itok.

( Khuz )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *