An-Naba: Ikut Meramaikan Sarasehan Haul Gusdur XIII (Membumikan Gerakan Sosial ala Gus Dur)An-Naba: Ikut Meramaikan Sarasehan Haul Gusdur XIII (Membumikan Gerakan Sosial ala Gus Dur)

REMBANG – Kilasfakta.com. “Di dunia ini tidak ada yang lebih banyak membuka kunci pintu dibanding berkenalan dengan banyak orang, shilaturahim adalah sarana untuk saling mengenal, dengan saling mengenal akan tumbuh rasa kebersamaan, kebersamaan itu penting, bukan hanya untuk menjaga silaturahmi, tapi harus menghasilkan sesuatu yang lebih baik”(Gusdurian)

Adalah Aswirusani An-Naba dalam rangka meningkatkan tali shilaturahim dan dalam rangka menjalankan ajaran Gus Dur dan ajaran Rasulullah tentang gerakan sosial menebar manfaat di masyarakat “Khoirunnas Anfauhum Linnas”, ikut meramaikan Sarasehan Haul Gus Dur ke XIII yang diadakan oleh Gerakan Lembaga Sosial An-Nahdliyah (GLS) DPD kabupaten Rembang yang dilaksanakan di Aula gedung YKM NU dengan tema ”Membumikan Gerakkan Sosial Ala Gus Dur” (Sabtu 21/01/23).
Rangkaian acara Sarasehan Haul Gus Dur tersebut diawali dengan kegiatan Khotmil Qur’an bersama santri yatim LKSA se Kabupaten Rembang, Opening Statement oleh Uts.H.Daud bin Hassan (GLS Singapura) dan tahlil umum, sebelum sesi rehat dilanjutkan pengukuhan pengurus GLS DPD Kabupaten Rembang, setelah selesai Ishoma atur cara berikutnya adalah sarasehan yang dipandu oleh para tokoh Inteletual NU yakni Syuriah PWNU Jawa Tengah yang dipandu oleh KH. Ubaidillah Shadaqah, Wartawan Senior NU Online Syamsul Huda, senior Gusdurian oleh Suraji, Penasehat GLS DPD Rembang KH. Bisri Adib Hattani, KH Abdul Basyid dari LD NU Jateng.

Dalam sambutanya, Ketua Umum DPP GLS KH Ahmad Suhari menegaskan bahwa GLS didirikan tidak ada unsur atau muatan politik apapun, karena murni gerakan sosial “GLS adalah sebuah lembaga sosial yang ikut berperan aktif dalam gerakan sasial untuk membantu program pemerintah, tandasnya, “Ibarat rumah GLS adalah support bagi aktifitas sosial” ungkap KH Ahmad Suhari. Suhari menambahkan, ajaran Gus Dur mengatakan bahwa “Dalam beramal atau berbuat kebaikan jangan pandang bulu, tidak usah pilih pilih, tidak usah memandang suku, ras dan agama” tambahnya.

Dalam forum sarasehan kali ini banyak ajaran ajaran Gus Dur yang disampaikan oleh para tokoh intelektual NU yang sengaja diundang oleh panitia GLS guna memberikan pembinaan kepada ratusan santri LKSA se kabupaten Rembang, ajaran ajaran Gus Dur memang sarat dengan akhlak mulia, sehingga sangat tepat pengetahuan tersebut untuk ditanamkan kepada generasi milenial. Salah satu akhlaq yang diajarkan adalah ajaran kemanusiaan dan kecintaan kepada islam serta cinta tanah air “ hubul wathon minal iman”.

Dalam menanamkan rasa kepedulian sosial sebagaimana paparan yang disampaiakan oleh KH Abdul Basyid LD NU Provinsi Jateng bahwa ajaran Gus Dur yang hingga kini masih tetap dingat adalah Kepekaan sosial Gusdur dengan ditandai oleh “cintanya kepada Islam, cintanya seseorang kepada Indonesia, cintanya kepada NU, cintanya kepada Keluarga” demikian terang Abdul Basyid.

Selain itu, Gus Adib penasehat GLS DPD Rembang menyampaikan bahwa Gusdur itu memiliki kegiatan yang benar benar berkesan dan bahkan bisa dikenang hingga ratusan atau ribuan tahun sebab setiap kegiatannya selalu di tulis dan di buat catatan catatan. “Gus Dur itu adalah menulis apa yg dia kerjakan, dan mengerjakan apa yang ia tulis” tandas Gus Adib. banyak orang yang menjadi pemimpin tapi tidak bisa memimpin, hanya sedikit yang bisa melakukan” tambah Gus Adib. Selanjutnya, acara di akhiri dengan serah terima kenang kenangan dari panitia GLS kepada para nara sumber sarasehan Haul Gus Dur ke XIII. (Mad)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *