NarsoNarso

PATI – Kilasfakta.com, Anggota Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati, Narso meminta pemerintah untuk melakukan antisipasi dini terhadap ancaman krisis pangan.

Hal ini dikarenakan di tahun kemarin krisis pangan sudah melanda banyak negara di dunia. Bahkan, ada ancaman resesi pada tahun jni di perekonomian global. Sehingga dirinya meminta pemerintah daerah agar mengantisipasi hal tersebut. “Perlu ada persiapan dari pihak-pihak terkait terutama pemerintah daerah yang sebagai pengambil kebijakan dan juga para petani untuk mengantisipasi krisis pangan yang akan terjadi di masa yang akan datang,” ungkap Narso.

Dirinya menjelaskan, perlu ada berbagai strategi dan upaya agar bisa terhindar dari krisis pangan. Dimana, Indonesia sangat kaya dengan keanekaragaman pangan lokal. Maka, harus bisa memanfaatkan potensi tersebut.

Sebagai informasi, Pemerintah menetapkan enam komoditas sumber karbohidrat  yakni, ubi kayu, jagung, sagu, pisang, kentang dan talas. Dari enam komoditas yang menjadi pilihan, tiga komoditas yakni pisang, kentang dan talas termasuk yang selama ini jarang disebut sebagai komoditas untuk mendukung diversifikasi pangan. Kesemua produk tersebut merupakan potensi cadangan pangan Indonesia menghadapi ancaman krisis pangan.

Sememtara itu, Pengamat pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM) Jaka Widada, menyatakan tanda-tanda krisis pangan tersebut sudah ada, ditandai dengan iklim yang tak menentu, hujan ekstrem, bencana alam dan lain-lain. Akibatnya petani gagal panen karena kebanjiran atau kekeringan, dan gagal panen karena ledakan hama dan penyakit.

“Itu sebenarnya tanda-tanda krisis pangan akan terjadi. Jumlah penduduk terus naik, sementara kenaikan jumlah pangan tidak seimbang dengan kenaikan jumlah penduduk,”tutupnya.

(Wk / Kf)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *