PATI – Kilasfakta.com, Harga beras di Kabupaten Pati hingga saat ini masih mahal. Hal ini menjadi sorotan berbagai pihak. Salah satunya Anggota Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pati, M Nur Sukarno. Dirinya mendorong pemerintah daerah bersama Bulog untuk melakukan intervensi distribusi beras.
“Harga beras di tingkat konsumen sekarang merangkak mahal lagi. Kondisi ini pemerintah harus serius menangani distribusi beras sehingga hukum pasar antara persediaan dan permintaan berimbang sehingga harga stabil,” ujar politisi Partai Golongan Karya (Golkar) tersebut.
Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Kabupaten Pati, Hadi Santosa menduga kenaikan harga beras ini dipengaruhi dua hal. Diantaranya stok beras habis karena panen agak berkurang. Yang mana, Pati juga hingga kini belum memasuki masa panen sehingga belum ada pasokan baru dan beras lokal Pati terlalu banyak dijual di luar daerah. Sehingga stok beras di daerah semakin berkurang.
Meskipun produksi beras di tahun 2022 surplus, beras dari Pati cukup diminati dan dihargai tinggi di luar daerah, oleh karena para tengkulak memilih menjualnya keluar daerah untuk mendapatkan keuntungan yang lebih. “Mungkin panen agak berkurang karena ada banjir. Juga banyak beras lokal pada keluar. Pati memang swasembada beras tapiĀ berasnya dikirim ke luar Jawa banyak seperti ke Jabar ke Jakarta,” tutupnya. (Wk/Kf)