REMBANG – Kilasfakta.com, Ratusan peserta konkurs perkutut Nasional “Kung Mania” dari berbagai daerah ikuti lomba atau liga perkutut perembutan piala bergilir Kartini Cup & Tropy tetap Gubernur Jawa Tengah, yang diselenggarakan di lapangan Islamic center Jl. Pemuda, Kecamatan kota Rembang, Kabupaten Rembang, Jawa tengan, Sabtu-Minggu (12-13/03/2020).

Liga perkutut piala bergilir Kartini Cup yang pertama kali diselenggarakan di Kabupaten Rembang ini, langsung dibuka oleh Ketua Panitia Suryo Kusmin, Pembina yayasan Aswirusani, sesepuh dan penggiat Kutut Mania.

Pada kesempatan itu, Suryo Kusmin banyak memberikan wejangan tentang falsafah dan tujuan atau misi dengan diadakannya kontes burung perkutut di Kabupaten Rembang ini.

“Kami merasa bangga dengan terselenggaranya kegiatan ini. Lomba ini benar-benar harus dilestarikan dan diapresiasi. Insya Allah, kedepannya kami akan terus menyempurnakan kegiatan lomba ini dengan yang lebib baik lagi,” katanya.

Suryo Kusmin juga mengucapkan terima kasih kepada para peserta lomba kontes perkutut, yang hadir dari berbagai wilayah dan pulau di Indonesia.

Sementara itu, Ketua Paniatia lomba perkutut, Suryo Kusmin mengatakan, lomba ini merupakan liga Nasional yang diikuti oleh lebih kurang 700 peserta dari seluruh Indonesia.

“Alhamdulillah selain diikuti oleh peserta lokal juga diikuti oleh peserta dari tingkat nasional seperti dari Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, Jakarta, dari Kalimantan, Sulawesi, Bali, Madura, Sumatra,” terangnya

Saat Kilas Fakta mewawancarai, Panitia lomba Kung Mania Piala Kartini Cup dan Tropy Tetap Gubernur Jawa Tengah, Antok mengatakan, kegiatan liga perkutut tersebut merupakan sebuah ajang kompetisi para pecinta kicauan perkutut. Tujuan dari liga perkutut ini yaitu untuk melestarikan dan meningkatkan perekonomian masyarakat.

Tujuannya, “dengan diadakan lomba ini bagi masyarakat / penggiat usaha hotel, warung, dengan datangnya peserta dari penjuru tanah air, akan meningkatkan roda perekonomian yang sempat sepi karena faktor pandemi dalam dua setengah tahun terakhir ini”. Terangnya.

Selebihnya bagi masyarakat, “merupakan hiburan tersendiri karena even ini bertaraf Nasional, bagi Peternak burung khususnya perkutut menambah gairah, dengan naiknya animo masyarakat untuk mencari burung-burung yang berkualitas, sekaligus untuk melestarikan burung perkutut di alam, karena orang akan mencari burung dari peternak dengan kualitas yang bagus dari pada mencari di alam, dengan maraknya peternak maka keberadaan burung perkutut dialam terlindungi, pungkasnya.

Lain dari pada itu, Juara satu di raih peserta dari Madura juara dua dari Jogja, juara tiga dari Tasikmalaya. Serah terima hadiah oleh ketua pengurus pusat, dan pengurus P3SI Jateng.

*Aswirusani An-Naba ikut meramiakan acara lomba.*

Salah satu upaya untuk memberikan pembelajaran bagi generasi milineal anak anak yatim binaan & Crew Aswirusani tentang falsafah burung perkutut. Bahwa “Perkutut itu bukan hanya lambang perdamaian, namun lebih dari itu, ia adalah lambang harmoni atau keselarasan.

perkutut bukan burung sembarangan. Ia memiliki nilai filosofis tersendiri yang menjadi lambang ketenangan batin bagi si pemiliknya.

Begitu mulianya falsafah dari lambang burung perkutut, maka momentum bersejarah lomba perkutut Nasional di Rembang ini dijadikan sarana shilaturahim oleh Crew Aswirusani Asmaul Husna bangkit An-Naba kepada seluruh peserta lomba yang hadir, dg mengusung konsep shilaturahim angkraketaken roso kekadangan antar suku ras dan lintas agama dalam ajang liga perkutut Nasional.

Aksi Crew Aswirusani diajang lomba tersebut adalah melakukan cek kesehatan dan berbagi kopi gratis kepada seluruh peserta lomba dan para pengunjung. “Monggo Kopi kopi pak, gratis…. silahkan ambil sendiri mumpung anget” kata Kiswondo salah satu pengasuh Crew Aswirusani. (Mad)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *