Imbang Sukoliswati, S.Pd.
Guru SD Negeri Sumur 03, Kecamatan Cluwak, Kabupaten Pati, Jawa Tengah
Dalam dunia pendidikan peran seorang guru terbuti sangat penting sekali, karena guru mempunyai peran sebagai seseorang yang mendidik, mengajarkan ilmu, membimbing, melatih, menilai, serta melakukan evaluasi kepada peserta didik. Jadi seorang guru dituntut untuk profesional dalam setiap menjalankan tugas serta fungsinya, seorang guru dikatakan profesional salah satu cirinya adalah jika ia pandai dalam mengelola kelas, pandai menyampaikan materi, serta pandai dalam memotivasi anak didiknya agar pembelajaran menjadi lebih menarik serta mengasikkan.
Dalam hal ini penulis yang mengajar di kelas I SDN Sumur 03 Kecamatan Cluwak Kabupaten Pati menyadari seorang guru harus menciptakan suasana yang fun yaitu menyenangkan atau mengasikkan. Oleh sebab itu, guru harus mampu memilih metode yang sesuai dengan kondisi anak dan disesuaikan pula dengan materi pelajaran yang akan disampaikan. Pada anak usia sekolah dasar khususnya siswa kelas 1 pembelajaran harus memberikan pengalaman yang bermakna kepada peserta didik karena pada rentangan usia ini yang masih melihat segala sesuatu sebagai satu keutuhan sehingga pembelajarannya masih bergantung pada objek-objek konkrit dari pengalaman yang dialami.
Maka dalam pembelajaran Bahasa Indonesia pada capaian pembelajaran “Peserta didik mampu berbicara dengan santun tentang beragam topik yang dikenali menggunakan volume dan intonasi yang tepat sesuai konteks” agar pembelajaran optimal maka penulis menggunakan metode fun learning. Metode Fun Learning adalah metode pembelajaran dimana seorang guru dapat menciptakan suasana hangat dan menyenangkan dalam proses pembelajaran, karena dengan suasana tersebut apapun materi yang diajarkan akan mudah diterima dengan senang hati oleh siswa sehingga siswa akan lebih mudah melakukan suatu perubahan. Menurut Tols Toy (Darmasyah, 2010), belajar menyenangkan sangat perlu dalam proses pembelajaran, karena sangat membantu peserta didik untuk bisa menjadikan bahan pembelajaran menjadi lebih bermakna, memberi motivasi belajar dan menyediakan kepuasan belajar.
Langkah-langkah dalam pelaksanaan metode fun learning ini adalah: pertama, guru menyampaikan capaian pembelajaran serta tujuan yang ingin dicapai dalam pembelajaran. Kedua, guru memberi penjelasan berupa gambaran tentang materi yang akan dipelajarai. Ketiga, guru memperlihatkan serta menjelaskan keterkaitan antara metode fun learning dengan pokok bahasan. Keempat, guru memberikan tugas rumah kepada siswa sebelum mengakhiri proses pembelajaran. Dalam pelaksanaanya guru juga bisa membagi siswa menjadi beberapa kelompok secara heterogen agar memaksimalkan pelaksanaan pembelajaran.
Setelah melalui penelitian penggunaan metode fun learning juga mempunyai beberapa kelebihan, kelebihan tersebut ini antara lain: siswa menjadi lebih aktif dan termotivasi dalam kegiatan pembelajaran, siswa memiliki kepercayaan diri yang tinggi dalam pembelajaran, suasana pembelajaran menjadi lebih menyenangkan. Namun selain kelebihan tersebut metode ini juga memiliki beberapa kelemahan yang harus mampu di atasi oleh guru, kelemahan tersebut antara lain: guru harus mampu mengelola kelas dengan baik karena jika tidak maka pembelajaran tidak akan berlangsung secara maksimal, selain itu jika guru tidak mampu mengaplikasikan strategi fun learning maka pembelajaran tidak akan berlangsung dengan baik.
Setelah diterapkan metode fun learning pada mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk capaian pembelajaran “Peserta didik mampu berbicara dengan santun tentang beragam topik yang dikenali menggunakan volume dan intonasi yang tepat sesuai konteks” di kelas I SDN Sumur 03 Kecamatan Cluwak Kabupaten Pati terbukti pembelajarannya menjadi lebih asik, ini dibuktikan dengan perubahan motivasi, susana kelas serta kenaikan nilai yang dialami oleh siswa. (*)