PATI – Kilasfakta.com, Salah satu tradisi yang sering dilakukan masyarakat di bulan Ramadhan ini adalah petasan. Namun, keberadaan petasan ini dinilai membahayakan dan meresahkan masyarakat. Dengan kata lain, semakin maraknya peredaran petasan saat bulan Ramadhan, mengakibatkan masyarakat banyak yang mengeluh karena suaranya yang mengganggu dan membuat banyak warga merasa kaget.
Terkait hal tersebut, Anggota Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati, Narso menginstruksikan supaya peredaran petasan ini bisa dibatasi. Hal tersebut bukan tanpa alasan, kenyamanan dan konduktivitas di bulan Ramadhan memang perlu dijaga untuk menghindari gesekan diantara masyarakat. “Terkait dengan peredaran petasan itu mungkin memang dari pihak keamanan dapat membatasi peredarannya, ya Mas. Selain meresahkan, petasan juga membahayakan baik bagi yang menyalakan atau pun bagi orang lain,” ujarnya.
Politisi dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini menyarankan, jika pemerintah semestinya bisa memberikan kegiatan alternatif supaya anak-anak dan remaja tidak terlalu sering memainkan petasan yang mengganggu warga. Aktivitas tersebut bisa dialokasikan untuk kegiatan yang lebih positi dan bermanfaat seperti mengaji, tadarus atau kegiatan yang lainnya.
“Sebenarnya baik pemerintah maupun masyarakat dan stakeholder yang ada itu untuk memberikan kegiatan alternatif bagi anak atau remaja yang main petasan. Misalnya dengan kegiatan-kegiatan yang lebih positif, contoh tadarusan, atau yang sejenisnya,” pungkasnya. (Adv)