PATI-Kilasfakta.com, Wilayah Pati bagian Utara kini punya rumah sakit baru. Pasalnya, hari ini (9/9), Bupati Pati Haryanto telah meresmikan Keluarga Sehat Hospital (KSH) Tayu.
“Dengan adanya pembukaan RS baru di wilayah ini, harapannya fasilitas kesehatan di sekitar Pati Utara tidak harus merujuk pasien ke rumah sakit luar daerah. Selain itu, makin banyak kita membuka pelayanan baru, masyarakat juga akan semakin dimudahkan. Setelah ini jangan sampai ada keluhan-keluhan lagi dari masyarakat lantaran tidak bisa menggunakan fasilitas secara maksimal”, ujar Bupati yang hadir di acara Grand Opening bersama Wakil Bupati Pati Saiful Arifin (Safin), Sekretaris Daerah Suharyono, jajaran Forkopimda, Kepala Dinas Kesehatan, dan Forkompimcam Tayu.
Pemerintah Kabupaten Pati, lanjut Haryanto, juga menyambut baik atas berdirinya RS Keluarga Sehat yang ada di Tayu.
Bupati menuturkan bahwa pembangunan RS Keluarga Sehat di Tayu ini mampu meningkatkan pelayanan kesehatan di Kabupaten Pati. “Sebelumnya banyak keluhan-keluhan pelayanan kesehatan di Kabupaten Pati dan alhamdulillah saat ini sudah ada 60 kamar dalam pelayanan kelas D untuk menambah pelayanan kesehatan masyarakat”, ujarnya.
Diakuinya, Pemkab mengeluarkan izin operasional karena RS Keluarga Sehat sudah memiliki aturan standar yang sesuai dengan persyaratan.
“Kemampuan RS Keluarga Sehat Tayu dalam teknologi digital dan penerapan protokol kesehatan yang ketat sebagai rumah sakit new normal era, semoga akan membantu masyarakat dan pemerintah dalam mengatasi wabah pandemi Covid-19”, harapnya.
Ia pun menginginkan agar pelayanan rumah sakit yang berlokasi di Jalan P Sudirman No.9, Bondol, Margorejo, Tayu tersebut tetap konsisten memberikan pelayanan maksimal ke semua lapisan masyarakat tanpa ada pembedaan.
Diakhir acara, Bupati Pati Haryanto melakukan penandatanganan prasasti dan pemotongan pita di gedung baru RS Keluarga Sehat sebagai awal peresmian rumah sakit yang akan resmi beroperasi mulai hari Jum’at, 11 September 2020 mendatang tersebut.
Di sesi wawancara usai peresmian Bupati juga menyinggung tentang penyebutan Pati yang memasuki Zona Resiko Tinggi.
“Faktor yang mempengaruhi terjadinya hal tersebut adalah adanya masyarakat yang tidak mentaati dan menyepelekan protokol kesehatan, sehingga range bulan Agustus hingga September cenderung meningkat”, jelas Haryanto.
Menanggapi hal tersebut pihaknya mengaku akan menegakkan protokol kesehatan dengan ketat sesuai dengan aturan dan regulasi yang ada. (fn1 /FN /MK)