Rapat Paripurna DPRD Pati agenda penyampaian pandangan umum atas RAPBD Pati tahun 2021

PATI – Kilasfakta.com, Hari ini, Selasa (6/10/2020) DPRD Kabupaten Pati kembali menggelar Rapat Paripurna dengan agenda penyampaian pandangan umum atas Rancangan Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) Pati tahun 2021. Rapat ini digelar, sebagai tindak lanjut dari penyampaian Bupati Pati atas Rancangan APBD tahun anggaran 2021 yang disampaikan dalam rapat paripurna yang digelar kemarin.

“Hari ini, masing-masing fraksi, ada 8 fraksi menyampaikan pandangan umumnya atas Rancangan Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) Pati tahun 2021 yang kemarin disampaikan Bupati Pati,” kata Wakil Ketua DPRD Pati, H. Joni Kurnianto, ST, MMT kepada wartawan usai memimpin rapat.

Rapat paripurna kali ini dipimpin Wakil Ketua I DPRD Kabupaten Pati, H. Joni Kurnianto, ST, MMT. Rapat dihadiri oleh anggota DPRD Pati, bupati, wakil bupati dan Sekda Pati, serta Sekwan beserta staf. Sementara perwakilan OPD dan camat se Kabupaten Pati mengikuti rapat paripurna ini secara virtual di kantor masing-masing.

“Secara umum, banyak menyikapi tentang anggaran-anggaran yang ada di OPD-OPD terkait. Masing-masing fraksi di DPRD Pati menyikapi hal-hal yang ada dalam rancangan APBD Pati tahun anggaran 2021, tentang keuangan, pembangunan, pendidikan, pelaksanaan kegiatan, dan lain sebagainya,” imbuh Joni.

Rapat paripurna hari ini berlangsung sebagai rangkaian dari pembahasan RAPBD tahun anggaran 2021. Dalam rapat tersebut, masing-masing fraksi di DPRD Kabupaten Pati menyampaikan pandangan umumnya, sekaligus memberikan masukan dan rekomendasi kepada Pemerintah Kabupaten Pati, untuk ditindaklanjuti Pemkab pada tahun 2021 mendatang yang dituangkan di dalam APBD Kabupaten Pati.

Sejumlah fraksi memberikan masukan terkait dengan bidang pendidikan. Fraksi Nasdem merekomendasikan kepada Pemkab Pati (bupati) untuk tetap menganggarkan Dana Bantuan Operasional Sekolah, khususnya yang bersumber dari APBD. Kemudian Fraksi PKB dan Partai Golkar sama-sama mengharapkan agar BOS Pendampin untuk SD/MI, SMP/MTs yang tahun 2020 direfokusing tinggal 40%, agar dikembalikan 100% lagi, mengingat KBM di masa Pandemi covid-19 ini secara daring justru membutuhkan banyak biaya.
Pewarta : P. Woko

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *