Hj. Muntamah, M.Pd, MM ANggota DPRD PatiHj. Muntamah, M.Pd, MM ANggota DPRD Pati

PATI – Kilasfakta.com, Selama musim penghujan, Anggota Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati, Hj. Muntamah, M.Pd, MM meminta masyarakat perlu mewaspadai ancaman penyakit Leptospirosis yang ditularkan melalui air kencing tikus. Menurut dirinya, jika sudah mengalami tanda-tanda gejala, maka harus segera diperiksakan ke dokter, Rumah Sakit (RS), Puskesmas ataupun klinik. Lantaran, penyakit Leptospirosis dapat berakibat fatal dan berujung kematian.

“Kami meminta masyarakat agar segera memeriksakan kesehatannya apabila sudah mengalami tanda-tanda gejala penyakit Leptospirosis. Ini perlu dilakukan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan,” kata dia.

Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Pati, Aviani Tritanti Venusia menghimbau agar lebih waspada perihal penyakit Leptospirosis. Hal ini mengingat saat banjir, kencing tikus bisa mengalir bersama air yang diinjak dan masuk ke dalam tubuh manusia melalui selaput lendir, mata, hidung, kulit yang lecet, hingga makanan. “Leptospirosis ini banyak ditemukan di daerah yang terdampak banjir. Sebanyak belasan kasus telah ditemukan di Kabupaten Pati, terkhusus di daerah tergenang,” ucapnya.

Menurut pengakuannya, penyakit ini disebabkan dari air kencing tikus yang mengandung bakteri Leptospira dan bisa masuk melalui luka terbuka, walaupun hanya kecil lukanya. Namun, apabila virus tersebut menyentuh kulit yang memang kondisinya normal atau tidak luka dapat dipastikan aman-aman saja. “Tapi kalau hanya menyentuh kulit yang tidak terlalu masih tidak apa-apa.  Karena kulit ini bisa jadi pertahanan tubuh,” pungkas Aviani.

Lebih lanjut, Aviani mengatakan bahwa yang menjadi persoalan jika salah satu bagian kulit tubuh yang mengalami luka atau lecet, yang tidak disengaja atau tidak terlihat. Maka hal tersebut berpotensi timbulnya penyakit yang berasal dari kencing tikus tersebut.

Dia juga menjelaskan, indikasi penyakit Leptospirosis ini memiliki gejala yang biasanya diawali dengan nyeri pada otot betis, dan gangguan pada tubuh lainnya. “Gejalanya demam seperti meriang, dan kayak flu biasa. Lalu, tubuh jadi lemas, mata memerah, sakit kepala, kulit mulai terlihat nampak menguning dan biasanya diawali dengan nyeri otot betisnya,” jelasnya. (Adv)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *