PATI – Kilasfakta.com, Nasib guru wiyata perlu dipikirkan. Pemerintah sudah selayaknya menghargai pengabdian yang sudah jalankan selama bertahun-tahun. Bahkan ada yang hingga puluhan tahun.
Ironisnya, dalam proses seleksi PPPK Guru, masih ada guru wiyata yang sudah lama mengabdi namun tidak berhasil lulus ujian seleksi. Hal itu disebabkan kemampuan terkait dengan IT yang kalah dengan guru wiyata muda meskipun pengabdiannya relative baru.
Terkait hal tersebut, Hj. Muntamah, M.Pd, MM, Anggota Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati berharap, pemerintah memberikan prioritas bagi wiyata yang sudah lama mengabdi. Selain itu, bagiguru wiyata yang berusia tua namun kurang menguasai IT agar dilakukan Bimtek ataupun pelatihan khusus bagi mereka, sehingga pada saat ada seleksi, mereka dapat mengikutinya.
“Sampai saat ini, masih ada guru wiyata yang Gaptek akan IT. Sebenarnya, kami Komisi D DPRD Kabupaten Pati mendesak agar Disdik mengadakan pelatihan terkait dengan standar kompetensi agar. Kami secara bersama mendorong agar guru wiyata yang sudah lama mengabdi ada afirmatif action dari Disdik,” terang Muntamah.
Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini menambahkan, harusnya, ada perlakuan khusus yang diperuntukkan bagi guru yang sudah lama dalam mengabdikan diri untuk ikut mencerdaskan anak bangsa, dengan honor yang sangat minim. Pengabdian tersebut, lanjut Muntamah, perlu mendapatkan apresiasi oleh pemerintah, dengan memberikan kemudahan untuk lulus ujian. (Adv)