KLATEN- Kilasfakta.com, Bimbingan teknis Sekolah pengendalian hama terpadu bagi petani digelar oleh Dinas Pertanian Perikanan dan Ketahanan Pangan (DPPKP) Kab. Klaten, kegiatan tersebut dilaksanakan di Aula kantor balai Desa Plawikan, Kec. Jogonalan.

Kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan petani dalam bercocoktanam.

 

Kepala DPPKP Klaten, Widiyanti memaparkan, kegiatan yang berlangsung selama 12 kali pertemuan tersebut, petani diberikan pengetahuan seputar hama dan pengendaliannya. Sehingga diharapkan dapat menekan sebaran organisme pengganggu tanaman (OPT) serta meningkatkan kapasitas panen padi di Kabupaten Klaten.

 

“Dengan semakin terkendalinya OPT, diharapakan panen di Klaten bisa mencapai target minimal 7 ton gabah per hektarnya,” papar Widiyanti.

 

Lebih lanjut, Widiyanti menambahkan, saat ini produktifitas padi di Klaten mencapai 6,3 ton gabah per hektar dengan total luas lahan tanam padi mencapai 72 ribu hektar. Dengan capaian tersebut, Kabupaten Klaten berhasil surplus beras sebesar 141 ribu ton di tahun 2020.

 

“Apabila hasil panen per hektar berhasil ditingkatkan, maka capaian surplus beras juga akan semakin meningkat,” tambahnya.

 

Sementara itu, Bupati Klaten, Hj Sri Mulyani dalam kesempatan tersebut menyampaikan apresiasinya kepada DPPKP Klaten yang telah menyelenggarakan bintek terkait pengendalian hama terpadu. Meskipun penyelenggaraan bintek dibatasi dan tidak banyak masyarakat yang hadir semoga bintek tersebut dapat dimaknai oleh masyarakat.

 

“Kabupaten Klaten amat subur dengan beras atau padinya sehingga dijuluki sebagai lumbung padinya Jawa Tengah. Untuk meempertahankan predikat ini tidak mudah, karena petani sekarang banyak yang sudah sepuh, sedangkan anak muda jarang ada yang menjadi petani. Saya berharap semoga generasi muda dengan segala kecanggihan yang ada dapat melanjutkan predikat Klaten menjadi lumbung padi di Jawa Tengah,” pungkas Bupati. (Purwanto).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *