JEPARA – Kilasfakta.com, Rumah Sakit Islam (RSI) Sultan Hadlirin Jepara, awalnya bernama RSI M.A. Ngasirah, perubahan nama itu terjadi pada tanggal 1 Desember 2000 melalui SK No. 27/Kep/YARSI/XII/2000.
Namun, menjelang akhir tahun 2022, justru terjadi polemik di Yayasan Rumah Sakit Islam (YARSI) Sultan Hadlirin Jepara.
Polemik berawal saat Ketua MUI Jepara DR. KH. Mashudi, M. Ag menjadi Ketua Pembina YARSI Sultan Hadlirin yang di dampingi oleh 2 orang anggota yaitu Dian Kristiandi, S.Sos. dan K.H. Ahmad Marzuqi, S.E. periode 2022 – 2027. Dan, dengan perubahan Akta Notaris oleh M. Zamuji, S.Pd.I, SH., M. Kn. No. 07 Tahun 2022 tanggal 8 Juli 2022 dan pengesahan oleh Kemenkumham RI No. AHU-AH.01.06-0014738.
Serta hasil rapat Pembina YARSI Sultan Hadlirin tanggal 8 Agustus 2022.
Namun, polemik semakin meruncing saat adanya SK No. 001/YAYASAN RSI/VIII/2022 tanggal 8 Agustus 2022 yang ditandatangani oleh Dewan Pembina YARSI Sultan Hadlirin yang baru, tentang perubahan susunan pengurus dan pengawas yayasan RSI Sultan Hadlirin Jepara Periode 2022 – 2027.
DR. KH. Mashudi, M. Ag mengalami penolakan oleh pengurus lama, salah satunya yaitu Ketua Umum Yayasan Rumah Sakit Islam Sultan Hadirin Edy Sujatmiko (Sekda Jepara).
Edy Sujatmiko, S.Sos., M.M., M.H. sebagai Ketua Umum YARSI Sultan Hadlirin, sudah melayangkan gugatan ke Pengadilan Negeri Jepara atas keberadaan kepengurusan yang baru.
Informasi ini disampaikan oleh Direktur RSI Sultan Hadirin Jepara, dr. H. Gunawan W.S, DTMH, M.Kes kepada awak media saat dijumpai di ruang kantornya hari Kamis 3 November 2022 Jam 10.00 WIB – selesai.
Direktur RSI Sultan Hadirin Jepara, dr. H. Gunawan W.S, DTMH, M.Kes yang didampingi oleh 3 orang dari RSI Sultan Hadlirin juga menyampaikan, kalau seluruh jajaran direksi dan staf karyawan menolak adanya kepengurusan yayasan yang baru dan ketiganya membenarkan.
“Motor penggerak dari kudeta pengurus dan pengawas lama Yarsi Sultan Hadlirin Jepara oleh pengurus baru adalah Farisal Adib,” ujar dr. H. Gunawan W.S.
“Awalnya kedua orang yaitu KH. Mashudi bersama Farisal Adib tanpa adanya K.H. Ahmad Marzuqi, S.E. langsung membuat kepengurusan baru,” cetusnya.
“Dan, saya tegaskan kami manajemen RSI Sultan Hadlirin menolak adanya kepengurusan baru, informasi terakhir 2 orang pengurus baru yaitu: H. Noor Cholish dan Prasojo Budiman sudah mundur dari susunan pengurus,” infonya.
Direktur RSI Sultan Hadirin Jepara, dr. H. Gunawan W.S, DTMH, M.Kes sendiri sudah 16 tahun menjadi Direktur.
“Saya menjabat lama ini, karena menjalankan amanah dari YARSI Sultan Hadlirin,” jelasnya.
“Dalam sejarah dan tradisi kepengurusan di YARSI Sultan Hadlirin Jepara, Bupati selalu sebagai Pembina dan Sekda (dulu Sekwilda, Red.) sebagai Ketua Umum pengurus yayasan,” jelas dr. Gunawan.
“Jadi pengurus YARSI Sultan Hadlirin ada unsur Ukhuwah Islamiyah, kekeluargaan, kebersamaan dan perpaduan antara ulama dan umaroh.
“Lha ini kok, tiba-tiba H. Nur Yahman menjadi Ketua Umum Pengurus menggantikan Sekda Jepara Edy Sujatmiko, S.Sos., M.M., M.H.,” imbuhnya.
“Tradisi dan sejarah yang ada sejak tahun 1985 atau 1989, saat itu Sekwilda (Sekda) Jepara selalu sebagai Ketua Pengurus, sedangkan Ketua Dewan Pembina selalu Bupati Jepara (Wakil Bupati, kalau ada) jadi istilahnya ex officio dan anggotanya ada Ketua MUI Jepara,” terangnya.
Terkait gugatan terhadap pengurus YARSI yang baru oleh Sekda saat ini, “Kita lihat saja hasil proses hukum di PN Jepara yang diajukan oleh Sekda Jepara, nanti nya saya akan hormati dan jalankan semua keputusan yang ditetapkan oleh pengadilan,” tambah dr. Gunawan.
“Kita tunggu saja sekitar 30 hari, akan ada keputusan dari Pengadilan,” pungkasnya.
Sementara berdasarkan dokumen surat penolakan tertulis kalau, Pelaksana Tugas (Plt) Direktur RSI Sultan Hadlirin yaitu dr Hj Rina Turisnani, M.Kes (Kabag Umum dan Keuangan) menolak dan tidak bersedia ditugaskan menjadi Plt Direktur RSI Sultan Hadlirin tanggal 26 Oktober 2022.
Saatditanyakan apakah ini ada unsur politik, Direktur RSI Sultan Hadlirin Jepara mengungkapkan bisa saja ada unsur politik.
Namun, menurut dr. Gunawan 2-3 hari lalu, rekening RSI Sultan Hadlirin di bank, sudah diblokir oleh pengurus yang baru.
“Satu bulan ke depan ini, neraca keuangan RSI Sultan Hadlirin masih bisa mengcover kegiatan RSI, karena masih ada dana saat ini, namun bulan berikutnya otomatis bisa terganggu,” ujar dr. Gunawan.
Kemudian dr. Agus Budi N (berdinas sejak 2001) Direksi Pelayanan RSI, saat ditanyakan tentang kasus ini mengatakan, polemik ini sangat menganggu kinerja RSI dan berharap secepatnya permasalahan ini segera berakhir agar kinerja RSI kondusif lagi.
“Sehingga pelayanan lebih maksimal dan tidak terganggu, khususnya dalam hal pelayanan kepada pasien,” ujar dr. Agus.
Dan dia membenarkan bahwa seluruh direksi dan staf karyawan menolak adanya pengurus YARSI Sultan Hadlirin yang baru, tanpa paksaan dan tekanan.
Dr. Gunawan juga menceritakan kalau, sebelum nya 22 September 2022 KH. Mashudi meminta sarana Aula RSI untuk melakukan pelantikan kepengurusan baru YARSI Sultan Hadlirin Jepara.
“Namun atas perintah Ketua Umum YARSI (Sekda Jepara) kami menolak, kok tiba-tiba seperti petir di siang hari bolong, kalau 23 September lalu, akan ada pelantikan pengurus YARSI baru versi Adib cs,” imbuhnya.
Beberapa hari sebelumnya, saat awak media meminta konfirmasi dan klarifikasi terkait polemik YARSI Sultan Hadlirin Jepara kepada pengurus yayasan yang baru dan Jubirnya, mereka sepakat menjawab Off The Record dan belum waktunya memberikan keterangan.
(Khz-Jpr)
Your style is very unique compared to other folks I have read stuff from. Many thanks for posting when you’ve got the opportunity, Guess I’ll just book mark this blog.
Wonderful goods from you, man. I’ve understand your stuff previous to and you’re just too fantastic. I really like what you’ve acquired here, really like what you’re saying and the way in which you say it. You make it entertaining and you still take care of to keep it smart. I can’t wait to read much more from you. This is actually a tremendous site.