PATI – Kilasfakta.com, – Selain merusak ribuan hektar sawah. Banjir yang terjadi di Kabupaten Pati pada awal tahun 2023 ini juga merusak infrastruktur pertanian, seperti jalan dan jembatan. Untuk itu, anggota komisi B DPRD Kabupaten Pati, Dhimas Tole Danutirto meminta agar Pemerintah melalalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUTR) bersama dengan Dinas Pertanian dan Peternakan (Dispertan) memperhatikan sektor ini.
Menurutnya, infrastruktur adalah sektor utama dari keberhasilan perputaran perekonomian masyarakat. Salah satu yang menjadi perhatian Dimas adalah keruskan jembatan penghubung ke areal persawahan yang ada di Desa Wotan, Kecamatan Sukolio.
Sebagai putra daerah asli Wotan, Dimas tentu mendapat banyak laporan dari warganya. Terlebih keberadaan jembatan yang kondisinya rusak ini sangat penting bagi warga yang sehari-hari bekerja di sawah. “Ketika banjir, airnya melebihi jembatan. Jadi ketika banjir warga tidak bisa kemana-mana. Kami juga minta kepastian agar nanti di 2024, bukan berarti hanya iming-iming saja tetapi tidak dilaksanakan. Ini sudah dilaporkan lama sejak 2019, saya juga ikut mengawal. PU juga bisa memberikan skala prioritas perbaikan jalan,” tegas politisi dari PDI-P ini.
Perbaikan infastruktur pertanian juga didukung oleh anggota komisi C DPRD Pati, Teguh Bandang Waluyo. Terkhusus jembatan yang rusak, Bandang meminta ke DPUTR selaku mitra kerja komisi C untuk segera melakukan perbaikan. “Tapi saya minta prioritas itu jembatan. Ketika saya sidak itu saya lihat jembatan terlalu rendah. Saya selaku komisi C, apa yang menjadi usulan warga kami hanya bisa membantu mengingatkan, mengawasi, dan mendorong,” jelasnya.
Sebagai pihak legislatif, Bandang mengaku tidak bisa berbuat banyak dan hanya bisa menyerap aspirasi warga untuk kemudian disampaikan ke eksekutif. Sehingga ia berharap usulan ini dapat segera direalisasikan. (adv)