KUDUS – Kilasfakta.com. “Belajar tidak mengenal usia, anak-anak, muda, maupun orang tua dapat kapan saja belajar, asal memiliki kemampuan dan kemauan yang kuat, kesuksesan seseorang berbanding lurus dengan kemauannya untuk belajar, bangkit, dan mencoba”.
Adalah gabungan kelompok tani (Gapoktan) desa Harjowinangun, kecamatan Dempet, kab Demak. Sejumlah 45 orang bersama crew An Naba Farming mengadakan kegiatan bimtek dan eduwisata kebun pangan thoyibah, dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan di desa Harjowinangun yang dilaksanakan di Banana & Pisang (B&P) Kampung Kutho Purwosari Kudus. Jumat (03/06/2022).
Kegiatan tersebut dimaksudkan sebagai wahana Praktik Pembelajaran guna meningkatkan pengetahuan tentang ilmu pertanian khususnya budidaya pisang, sebab di desa Harjowinagun memiliki area lahan yang cukup luas serta masih banyak tanah-tanah milik warga yang belum dioptimalkan pemanfaatanya, “Tujuan utama mengadakan kegiatan bimbingan tehnis ini, agar lahan-lahan milik warga terutama lahan yang masih nganggur bisa di manfaatkan secara baik, terutama bisa ditanami pohon pisang” terang Sulkhan salah satu inisiator kegiatan ini dan sekaligus sebagai pendamping dari kecamatan.
Melalui forum shilaturahim pertanian dan kegiatan bimtek semangat bertani terus digelorakan dan harus menjadi kebanggaan bahwa bertani dan pertanian adalah simbul kedigdayaan bangsa, bahkan ciri ciri negara maju adalah diukur dari sektor pertaniannya yang kuat, “maka bila petani kaya negara pasti kuat” ungkap Rochmad.
“Selain untuk mengenalkan budidaya pisang juga kami berharap kegiatan ini dapat menstimulasi rasa handarbeni, bangga terhadap kemampuan daerah, melestarikan keraifan lokal, dan menumbuhkan semangat bertani kepada para petani,” kata Rochmad Taufiq Owner Banana Garden dari crew An Naba Farming dalam pemaparan materinya.
Kegiatan bimtek ini dihadiri oleh, kepala desa Harjowinangun Siswanto, S.Kep, ketua Gapoktan Miftahudin, koordinator Tenaga Ahli Kab Demak Drs. Zaenal Muttaqin, Bhabinkamtibmas dan Babinsa serta puluhan anggota gapoktan se desa Harjowinangun.
Dalam kesempatan kunjungan dan pelantihan ini seluruh peserta bimtek diberikan pengenalan tentang budidaya pisang, walau pisang adalah buah sederhana, namun bila dikelola dan dirawat dengan baik, dapat memberikan income tiap bulan. Sehingga materi yang diangkat adalah “bertani pisang bisa gajian tiap bulan”,
“Bertani pisang modalnya di bantu langsung dari langit, sekali tanam bisa panen berkali-kali tanpa modal bibit baru lagi, misal tahun ini tanam 1000 pohon tahun depan bisa menjadi 5000 pohon dari tunas barunya”. Tambah Taufiq.
Setelah pemaparan materi budi daya pisang, dilanjutkan dengan penyampaian materi pengolahan pasca panen dan pemasaran nya. “apapun kalau soal produksi atau penen itu tidak terlalu sulit, yang lebih penting ini adalah pengolahan hasil panen dan pemasaran, dibutuhkan kreativitas seorang petani dalam mengolah buah pisang pasca panen” terang H.Maskur saat memaparkan materinya, “pengolahan pasca panen bisa dibuat kripik pisang atau kue pisang, sebagai campuran susu kefir rasa pisang dan lain lain, bila kegiatan pengolahan ini di buat edukasi wisata, maka nilai jual akan lebih tinggi” tambah H Maskur selaku pembina desa wisata Kudus.
Setelah selesai pemaparan materi dilanjutkan dengan sesi tanya jawab, ditutup dengan doa penutup dan seluruh peserta bimtek keliling di area kebun pisang B & P Kampung Kutho guna melihat lihat langsung kebun pisang, buah naga dan peternakkan domba sambil berpoto bersama. Setelah selesai keliling lokasi kebun kampung kutho dilnjut makan siang dan sholat Jumat berjamaah di masjid dekat lokasi. Dan agenda berikutnya rombongan betolak menuju Malang guna melanjutkan study tour. (Rob/ Mad)