PATI – Kilasfakta.com, Dalam waktu tiga bulan terakhir ini, harga kopi di Kabupaten Pati pada level petani cenderung mengalami kenaikan secara berangsur. Hal ini mendapat tanggapan dari Anggota Komisi B DPRD Kabupaten Pati, Ir. HM. Nur Sukarno. Dari kenaikan ini, Sukarno berharap, dapat diikuti oleh kenaikan harga dari komuditas yang lain. “Sehingga, bisa menaikkan perekonomian dan kesejahteraan warga,” ujarnya, Kamis (25/11) tadi pagi.

Sukarno menjelaskan, harga kopi di level petani, semula Rp 20.000,- per kilogram, dan sekarang berangsur naik hingga Rp 24.000,- per kilogram. “Harga ini semoga dapat stabil sehingga petani kopi dapat menuai hasil yang sepadan dengan jerih payahnya,” lanjut Sukarno.

Anggota Dewan dari Fraksi Partai Golkar ini menjelaskan, saat ini produk kopi sedang melejit seiring dengan bertambahnya penikmat kopi yang berasal dari berbagai kalangan. “Remaja sekarang sudah terbiasa menikmati kopi, sehingga semakin bertambah penikmat kopi setiap harinya. Karena, terkenalnya produk kopi itu memang tergantung dari konsumen. Oleh karena itu, produsen kopi harus dapat menjaga kualitas kopi sesuai selera konsumen,” imbuh Sukarno.

Lebih lanjut, Politisi Partai Golkar ini berharap, harga kopi bisa tetap stabil, bahkan bisa semakin naik, dan diikuti oleh naiknya harga dari komuditas pertanian lainnya. “Sehingga dapat menggerakkan roda persekonomian yang selama terpasung oleh pandemic covid-19,” pungkasnya.

Pewarta : Purwoko

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *