JAKARTA – Kilasfakta.com, Meskipun sudah dua tahunan Indonesi dilanda covid-19, namun hingga sekarang pandemic ini belum berakhir. Ancaman virus dengan varian baru yang dikenal dengan nama Omicron, justru menjadi ancaman serius. Ancaman gelombang ketiga ini diprediksi bakal mencapai puncak pada akhir Februari hingga awal Maret. Di sisi lain, sejumlah negara, terutama di Eropa, sudah memulai ada pelonggaran dalam pembatasan kegiatan bagi wargnya. Covid-19 sudah tidak lagi dianggap sebagai ancaman. Kenapa Indonesia belum bisa bebas dari Ancaman Covid-19?.

Sejumlah pakar berpendapat, bagi negara yang sudah melonggarkan pembatasan kegiatan masyarakat, minimal ada dua factor utama yang menjadi penyebabnya. Yang petama, cakupan vaksinasi di negara yang bersangkutan sudah tinggi. Selain itu, penambahan kasus covid-19 dominan sudah menurun atau melandai. Sementara di Indonesia, cakupan vaksinasi masih belum maksimal, dan banyak yang belum lengkap.

Dalam konferensi pers yang digelar Senin (14/2/2022) kemarin, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengakui, banyak pihak yang meanyakan, kenapa Indonesia belum juga melonggarkan pembatasan. Budi menjelaskan, bahwa pada musim penghujan seperti ini, dan juga musim lagi musim, maka disarankan untuk tidak keluar berhujan-hujanan. “Kalau terpaksa harus keluar hujan-hujanan, maka harus pakai payung, atau jas hujan, biar tetap sehat,” terang Budi Gunadi.

Menurutnya, jika saat ini kasus covid-19 mengalami naik, maka masyarakat harus semakin prokes. Selain itu, lanjut Menkes, pihaknya mendorong masyarakat untuk segera vaksin “Data menunjukkan, kasus kematian dan perawatan di rumah sakit, paling banyak dialami mereka yang belum vaksinasi lengkap. Oleh karena itu, kami mengajak, mari segera vaksin, yang vaksinnya belum lengkap, tolong segera dilengkapi,” kata Menkes.

Lebih lanjut, Menkes meminta kepada masyarakat, agar tidak menanggapi adanya varian bari Omicron dengan panic. Yang terpenting, lanjut Menkes, protocol kesehatan harus tetap dipatuhi. “Kita jaga kesehatan. Jangan abaikan protokol kesehatan dalam beraktivita, dan memakai masker, jangan pernah lupa,” tutupnya. (Nangk/Wk/It)

Tinggalkan Balasan