PATI – Kilasfakta.com, Anggota Komisi B DPRD Kabupaten Pati Ir. HM. Nur Sukarno berharap, pemerintah dapat melindungi petani lewat asuransi Petani. “Sebenarnya bisa meringankan petani pada saat terjadi bencana alam, seperti banjir yang saat ini melanda,” ujar Sukarno.
Hal itu disampaikan Politisi Partai Golongan Karya (Golkar) dari Dapil III setelah melihat kondisi banjir yang terjadi belakangan ini di sejumlah desa di beberapa kecamatan di Kabupaten Pati.
Menurut Sukarno, program asuransi untuk petani ini sangat tepat dilakukan demi menjamin nasib para petani dari kebencanaan yang tidak diharapkan. “Tetapi masih perlu ada sosialisasi yang intens. Dari Dinas sosialisasinya masih terbatas atau kurang menyentuh sampai ke lapisan petani,” sambungnya.
Oleh karena itu, lanjut Sukarno, perlu ada perintah dari OPD terkait, dalam hal ini Dinas Pertanian kepada Pemerintahan Desa untuk mengadakan sosialisasi sampai ke tingkat RT. “Dengan upaya itu, upaya sampai lapisan bawah, maka masyarakat akan tahu betapa pentingnya asuransi petani,” tegas Sukarno.
Realita dilapang, lanjut Sukarno, masih ditemukan petani membayar premi yang sudah di subsidi Pemprop atau Pemkab sebesar 36 ribu per-musim saja merasa keberatan.
“Pemkab Pati seharusnya melalui PPL harus gencar menyosialisasikan asuransi petani bareng dengan Pemdes terutama daerah yang rawan terjadi musibah banjir. Kadang masyarakat petani sendiri merasa keberatan membayar premi tersebut karena kalau tidak terjadi musibah, petani merasa uang premi yang sudah dibayarkan akan hilang begitu saja. Padahal, kalau terjadi musibah, seperti banjir saat ini, asuransi petani yang mendapatkan klaim asuransi sangat meringankan petani itu sendiri,” terangnya.
Lebih lanjut, Sukarno berharap, kedepan asuransi petani tidak hanya menyasar ke petani tanaman pangan seperti padi, akan tetapi juga menyasar ke petani holtikultur dengan skema berbeda.
Pewarta : Purwoko