GROBOGAN – Kilasfakta.com, Hari libur dimanfaatkan oleh sebagian masyarakat Purwodadi dan sekitarnya untuk mengunjungi Car Free Day (CFD). Suasana minggu pagi (19/6) di Jalan R. Suprapto dipadati pengunjung dalam acara minggu kedua CFD yang telah dibuka kembali oleh Pemerintah Kabupaten Grobogan.

“Karena Grobogan sudah PPKM Level Satu, mulai minggu kemarin (12/6) CFD secara bertahap dibuka, dan tahap awal CFD difokuskan untuk Pedagang UMKM”, tegas Sekda Grobogan dikutip dari Media Grobogan.

Sekalipun Grobogan sudah Level Satu, maka pengunjung masih ditekankan mematuhi dan menjalankan protokol kesehatan, dengan cara memakai masker.

Tidak ketinggalan, Lapas Kelas IIB Purwodadi turut mensukseskan CFD Program Pemkab Grobogan, dengan membuka stand kerajinan warga binaan murni.

Adapun stand Lapas Purwodadi menjual beberapa jenis karya warga binaan pemasyarakatan diantaranya ; keranjang plastik, keset, miniatur kapal laut dan motor, hingga perabot ringan rumah tangga sejenisnya.

Dikesempatan tersebut, MUSTOFA selaku Kasi Binadik dan Giatja menanggapi positif event CFD di Purwodadi tepatnya di Jl R. Suprapto ini. Ke depan akan tersaji produk-produk unggulan berbasis Usaha Kecil Menengah dan Mikro, yang dihasilkan oleh warga masyarakat umum maupun warga masyarakat binaan, ungkap MUSTOFA.

“Dengan dibukanya kembali CFD, masyarakat akan termotivasi untuk membeli produk-produk rumah tangga karya warga binaan”.

Ditambahkan, Car Free Day adalah hari bebas berkendaraan bermotor, dan bertujuan untuk mensosialisasikan kepada masyarakat menurunkan ketergantungan masyarakat terhadap kendaraan bermotor”. Maka sudah tepat bila lokasi jalan R. Suprapto ini dijadikan area CFD dihari minggu, tambahnya.

Stand Lapas Purwodadi dikerumuni masyarakat yang didominasi kaum ibu-ibu. Salah satu pengunjung yang tidak mau disebut namanya mengatakan, karya warga binaan Lapas Purwodadi cukup bagus dan harga relatif murah bila dibanding harga di pasar umum, ungkapnya.

Di penghujung kegiatan CFD pagi ini, MUSTOFA berharap ke depan menjadi ajang seluruh pelaku UMKM di Grobogan, dan daya serap beli masyarakat akan terjangkau. Maka ekonomi kerakyatan berbasis kerajinan rumah tangga menjadi icon dan kebanggaan Kabupaten Grobogan, pungkas Mustofa. (Binadik -Lapas Pwdd)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *