SEMARANG-Kilasfakta.com- Bertempat di lantai 10 gedung Dinas Kesehatan Kota Semarang dilaksanakan vaksinasi pertama kalinya yang diawali oleh10 tokoh masyarakat pada Kamis (14/1/2021).
Kesepuluh tokoh tersebut antara lain; Walikota Semarang, Wakil Walikota Semarang, ketua DPRD Kota Semarang, Kapolrestabes Kota Semarang, ketua KADIN Kota Semarang, Ketua IDI Kota Semarang, Ketua MUI Kota Semarang, Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, Sekda Kota Semarang, dan Kepala Kesbangpol Kota Semarang.
Dalam vaksinasi kali ini, Walikota Semarang, Hendrar Prihadi tidak menjalani vaksinasi karena statusnya sebagai penyintas covid dan memilik antibodi dengan ukuran 1/130 yang merupakan angka cukup besar.
“Saya termasuk penyintas dan ketika pemeriksaan antibodi kemarin ukurannya bisa dibilang di atas normal, yaitu 1/130,” ujar pria yang akrab disapa Hendi itu.
Hendi menegaskan kegiatan vaksinasi kepada 10 tokoh di Kota Semarang merupakan pembuktian bahwa vaksin tidak berbahaya dan halal.
“Vaksinasi kali ini adalah bukti vaksin tidak berbahaya,” tegas Walikota.
Berkaitan dengan pemeriksaan anti bodi, Hendi mengatakan filter anti bodi ini bersifat fluktuatif dan enam bulan kemudian baru akan divaksinasi. Hendi bahkan mengaku saat ini dirinya ingin menyumbang plasma bagi pasien covid-19 yang lain.
“Nanti pada saatnya mulai turun, baru akan divaksin,” ujarnya.
Wakil Walikota Semarang, Herviarita Gunaryati Rahayu, yang divaksin pertama kali mengaku sempat deg-degan dan tensi darahnya sempat naik.
“Sempat deg-degan karena tensi sempat naik. Tapi alhamdulillah tidak ada yang dirasakan setelah 30 menit. Rasanya seperti disuntik vaksin yang lain,” ungkap wanita yang akrab disapa Ita tersebut.
Pada kesempatan terpisah usai pelaksanaan vaksin, Ketua Kadin Kota Semarang, Arnaz Agung Andrasmara mengungkapkan ,” Saya sudah divaksin pertama bersama tokoh Muspida lainnya, Alhamdulillah tidak seperti yang ditakutkan selama ini.
“Sudah saya tunggu hampir 20 menit tidak ada efeknya Insya Allah kedepannya tidak ada efeknya juga. dari pagi tadi juga dihadiri oleh teman teman dari Majelis Ulama Indonesia (MUI),” ucap Ketua Kadin.
Dia mengatakan vaksin ini Insya Allah halal dan aman dan bisa dilaksanakan kepada seluruh masyarakat Indonesia menjadi solusi agar nantinya Indonesia termasuk salah satu negara yang terbebas dari covid19.
“Rencananya vaksinasi untuk masyarakat sesuai komitmen pemerintah semuanya gratis. Teknisnya akan di beritahu melalui sms/wa oleh pemerintah, yang pasti diawali untuk tenaga kesehatan (nakes) dan tokoh Muspida karena nantinya akan menjelaskan kepada masyarakat bahwa vaksin ini aman, tidak perlu ditakutkan,” tegas Arnaz.
” Saya mewakili temen temen, anak muda, temen temen dari kalangan olah ragawan bahwa vaksin Insya Allah aman, halal dan tidak perlu takut divaksin seperti yang di hembuskan oleh pihak pihak lain selama ini,” pungkasnya.
Saat ini Pemerintah Kota Semarang telah memiliki 38.240 vaksin untuk 18.710 tenaga kesehatan di Ibu Kota Jawa Tengah.
Sementara itu Ka Dinkes Kota Semarang, Abdul Hakam mengungkapkan,” Kami telah menerima vaksin sebanyak 38.240 vial yang setara dengan 19.120 sasaran, karena satu orang akan divaksin dua kali. Sedangkan untuk jumlah nakes (tenaga kesehatan) di Kota Semarang ada 18.710, sehingga untuk tahap I pemberian vaksin kepada nakes bisa terpenuhi,” tutup Hakam
#poerbledek’s