SRAGEN – Kilasfakta.com – Bupati Sragen, dr. Kusdinar Untung Yuni Sukowati melantik sekaligus mengambil sumpah Jabatan 19 Kepala Desa (Kades) Terpilih Masa Bakti 2022-2028 pada Pemilihan Kades Serentak Periode pertama, Selasa (13/12/2022).

 

Pelantikan 19 Kades terpilih itu berlangsung di Pendopo Sumonegaran Kantor Dinas Bupati Sragen.

 

Kesembilan belas Kades tersebut yaitu, Supiyanto (Kades Keden, Kec. Kalijambe), Heru Budiyanto (Kades Sidokerto, Kec. Plupuh), Maryanto (Kades Gedongan, Kec. Plupuh), Kades Sindu Praptono (Kades Jirapan, Kec. Masaran), Ibnu Muhammad Nurdin (Kades Pilang, Kec. Masaran), Suwarno (Kades Banyurip, Kec. Sambungmacan), Eny Nursuyanti (Kades Plumbon, Kec. Sambungmacan), Sugino (Kades Jambanan, Kec. Sidoharjo), Pardi (Kades Purwosuman, Kec. Sidoharjo), Andriyanto Widodo (Kades Gabugan, Kec. Tanon), Sehadi (Kades Kalangan, Kec. Gemolong), Supratikno (Kades Gilirejo Baru, Kec. Miri), Sentot Nugroho (Kades Sumberejo, Kec. Mondokan), Sutrisno (Kades Gesi, Kec. Gesi), Ruboko (Kades Denanyar, Kec. Tangen), dan Aris Sudaryanto (Kades Dawung, Kec. Jenar).

 

Dari 19 Kades yang dilantik, sepuluh kepala desa diantaranya merupakan incumbent atau petahana. Sementara sembilan kades lainnya merupakan wajah baru.

 

Dalam kesempatannya, Bupati Yuni menyampaikan jika Pemkab Sragen memiliki komitmen dan menaruh perhatian besar pada desa. Untuk itu Ia berharap kedepan ada sinergitas untuk membangun desa menjadi semakin maju, mandiri dan sejahtera.

 

Manfaatkan setiap satu rupiah dana desa dari manapun sumbernya, secara transparan, akuntabel dan bekerjalah sesuai regulasi. Jangan lakukan pungli maupun gratifikasi atau kriminalisasi dana desa lainnya,” tegasnya.

 

Sebagai salah satu sumber pendanaan pembangunan, Bupati meminta kades untuk menggali seluruh potensi pendapatan asli daerah dan memperberdayakan lembaga ekonomi desa, sehingga bisa mewujudkan desa yang mandiri.

 

Untuk desa yang berprestasi akan diberikan reward, bukan lagi iming-iming karena memang sudah dilaksanakan. Hal ini bisa menjadi daya dorong dan semangat kepala desa untuk selalu berprestasi,” terang Bupati,

 

Bupati menguraikan ada beberapa cara yang bisa dilakukan pemerintah desa untuk mendapat insentif dari Pemkab. Pertama adalah baik dalam mengelola keuangan dan memperoleh predikat Wasana Tata Praja (WTP) Desa. Kedua, lunas PBB (Pajak Bumi dan Bangunan) lebih awal.

 

Kemudian desa yang menginput aset desa di Siskeudes (Sistem Keuangan Desa) lebih dulu, akan kami berikan reward,” lanjutnya.

 

Selain untuk mendapatkan reward, Hal itu dilakukan untuk mentertibkan administrasi pemerintah desa sendiri. Mulai dari mempermudah pekerjaan hingga melindungi kepala desa dari masalah hukum.

 

Saya minta panjenengan harus mempunyai visi dan misi yang sama dengan Pemkab. Ketika ada kepala desa yang kurang proaktif, itu merupakan tugas pemimpin, saya khususnya, asisten I, Dinas PMD [Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa], untuk mendorong kembali agar desa menjadi aktif. Jauh dari Bupati juga tidak nyaman, jadi memang harus dekat dengan Bupati, sehingga semuanya harus bersinergi antara kabupaten dan desa,” kata Bupati Yuni.

 

Seperti OPD lainnya, Bupati juga memberikan target setiap desa harus mempunyai inovasi. Seperti Pasar Bahulak di Desa Karungan (Plupuh) yang masuk dalam nominasi inovasi Nasional bisa menjadi contoh.

 

Orang nomor satu itu yakin tidak hanya Desa Karungan yang memiliki potensi untuk dikembangkan. Semua desa mempunyai potensi yang perlu didorong dan diberikan kesempatan serta difasilitasi. Hendro

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *