PEKALONGAN – Kilasfakta com, Beberapa armada truk yang berlalu lalang dan parkir di jalan kampung Kelurahan Bandengan Barat RW 06 kelurahan Bandengan Kecamatan Pekalongan Utara, Kota Pekalongan untuk pengurugkan lahan milik warga yang di mulai sejak kemarin, pada Sabtu (12/4/2025), hingga hari ini masih berlangsung (16/4/2025).
Sementara ceceran tanah urugan berserakan di jalan dan sejumlah armada truk yang terparkir di pertigaan jembatan tanpa pengatur lalulintas (klebet), serta tenaga kebersihan sisa ceceran tanah yang terkesan mengganggu kenyamanan warga sekitar.
Menurut keterangan salah seorang supir armada truk tanah urugkan, ketika itu menyampaikan, diri hanya angkut tanah urugkan tersebut ikut levellansir atau suplayer dari Wiradesa, pada (13/4/2025).
Awak media menilai, bahwa pemborong urugkan terkesan hanya mementingkan keuntungan pribadi tanpa memikirkan kenyamanan dan keamanan warga sekitar serta pengguna jalan.
Adi, seorang warga sekitar mengungkapkan bahwa,”Memang pengurugkan lahan sudah dimulai dari kemarin dengan puluhan armada truk yang berlalu lalang, Namun sangat disayangkan, kenapa pengurugkan lahan dengan armada truk di jalan kampung padat penduduk tanpa adanya pengatur jalan (klebet) dan tenaga kebersihan untuk membersihkan sisa ceceran tanah di jalan”, ungkapnya (13/4/2025).
Masih dari keterangan Adi,”Hari ini terlihat puluhan armada truk yang berasal dari Kabupaten Batang masih berlalu lalang, apakah galian tersebut berizin atau tidak perlu dipertanyakan ke pihak ESDM, saya sudah menyuruh kepada yang punya lahan untuk mengatur jalan dan membersihkan sisa tanah urug yang berceceran, dan yang punya lahan mengiyakan,”Jelasnya (16/4/2025).
Salah seorang supir armada truk tanah urugkan, ketika ditanya soal tanah urugkan yang dia angkut oleh awak media mengatakan,”Soal Tanah urugkan, saya hanya mengantar, tidak tahu siapa yang beli (Borong). Tanah urugkan ini dari galian C milik Rendi, Desa Kecepak Kabupaten Batang,” ujarnya (16/42025).
Selanjutnya pengusaha galian C mengakui,”Iya memang hari ada yang belanja tanah urugkan untuk dikirim ke Bandengan Kota Pekalongan melalui Mas Lis,” kata Rendi.
Kemudian awak media konfirmasi kepada Edos, levellansir atau suplayer tanah urugkan dari Wiradesa menerangkan,”Saya hanya menjual tanah urugkan serta meratakan dengan alat berat yang dijual per retase. Untuk keluhan warga tentang pengatur jalan dan kebersihan, bisa langsung tanya ke pemilik lahan, itu bukan tanggungjawab saya, Saya hanya menjual. Dari mana asal tanah urugkan, tidak perlu ada yang tahu,” terangnya. (Tim/Kf