Ngawi – Kilasfakta.com, Dampak dari intensitas hujan yang terjadi di Kabupaten Ngawi dan sekitarnya, disertai curah hujan cukup tinggi selama dua hari di beberapa daerah yang berada di Karisidenan Madiun membuat sungai Madiun meluap, pada hari Senin (14/12/2020).
Akibat meluapnya sungai Madiun sebagian desa di Kabupaten Ngawi terendam banjir.
Meluapnya sungai Madiun mengakibatkan terendamnya 6 desa di dua kecamatan yaitu kecamatan Kwadungan dan Pangkur.
Banjir juga menggenangi areal persawahan dan memutus akses jalan di Desa Pleset dan Desa Waruk Tengah Kecamatan Pangkur, Kabupaten Ngawi.
Bupati Ngawi Budi Sulistyono didampingi AKBP I Wayan Winaya Kapolres Ngawi dan Dandim Ngawi Letkol Inf Totok Prio Kismanto meninjau langsung ke lokasi terdampak banjir di Desa Dinden Kecamatan Kwadungan, pada hari Senin (14/12/2020).
“kita harus tanggap karena kenyataanya ada beberapa dataran yang harus kita tinggikan, termasuk akses jalan ini juga harus ditinggikan, karena setiap sungai Madiun meluap kawasan ini yang pertama terdampak banjir,” ungkap Bupati Budi Sulistyono.
Kapolres Ngawi AKBP I Wayan Winaya mengatakan, pihaknya bersama Forkopimda dan Instansi terkait telah berkoordinasi dan melakukan pemantauan debit air di sungai Bengawan Solo dan Bengawan Madiun yang melintas di wilayah Kabupaten Ngawi untuk mengantisipasi datangnya banjir.
Selain itu AKBP I Wayan Winaya menghimbau kepada masyarakat Ngawi khususnya yang tinggal di bantaran sungai dan sekitarnya agar senantiasa waspada apabila terjadi peningkatan debit air karena beberapa hari belakangan ini curah hujan di Kabupaten Ngawi dan sekitarnya cukup tinggi.
Dampak dari meluapnya sungai Madiun mengakibatkan terendamnya 6 desa di dua kecamatan. Akibat luapan sungai madiun membuat terputusnya akses lalu lintas. Selain itu sebagian lahan persawahan milik petani yang baru saja memulai musim tanam terendam oleh air.
Ada sebagian masyarakat di Desa Purwosari Kecamatan Kwadungan terisolasi akibat banjir tersebut. Sehingga untuk kebutuhan makan harus dikirim oleh petugas BPBD dan relawan.
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Ngawi Teguh Puryadi saat di temui awak media menjelaskan, banjir terjadi karena meluapnya sungai bengawan Madiun dan bertepatan Bengawan Solo juga mengalami debit yang tinggi, itu di karenakan akibat hujan lebat selama dua hari berturut-turut di beberapa daerah sekitar Ngawi dan sebagian kabupaten Magetan serta Madiun.
Beliau menambahkan, dampak cukup serius akibat banjir di rasakan warga kecamatan Kwadungan yaitu desa Dinden, desa Purwosari, desa Simo dan desa Kendung. Sedangkan untuk kecamatan Pangkur didesa Pleset dan Desa Waruk Tengah, tutupnya.
(Agus C)