JEPARA – Kilasfakta.com, Penjabat Bupati Jepara Edy Supriyanta melantik dan mengambil sumpah 24 petinggi atau kepala desa hasil pemilihan 14 November 2022 lalu, Pelantikan 24 petinggi dari 11 kecamatan ini dilakukan di Pendapa Kartini Jepara, Minggu (18/12/2022) sekitar pukul 21.00 WIB.

 

Hadir dalam pelantikan ini jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Jepara, pimpinan perangkat daerah terkait, para camat, petinggi lama hingga para istri dan keluarga para petinggi terlantik ini.

 

Usai melantik, orang nomor satu di Jepara itu memberikan sejumlah pesan kepada para petinggi, Beberapa diantaranya yakni Petinggi diminta untuk berhati-hati dalam mengelola anggaran yang masuk ke desa, Terlebih dari 24 petinggi yang diambil sumpahnya ini, 15 diantaranya merupakan muka baru.

 

“Pahami betul regulasi yang ada. Utamanya yang mengatur tentang pengelolaan keuangan, Pengelolaan keuangan garus dilakukan secara transparan dan akuntabel,” ujar Edy.

 

Menurut Edy, tugas petinggi ke depan semakin berat, Hal ini lantaran anggaran ysng dikucurkan pemerintah ke desa dari tahun ke tahun semakin besar, Dana Desa (DD) tahun ini yang dikucurkan ke desa ada sejumlah Rp.245 miliar. Belum lagi bantuan keuangan dari Pemerintah Propinsi.

 

“Tahun depan Banprov yang diturunkan ke Jepara sekitar Rp.126,4 miliar tersebar lebih dari 700 titik. Saya minta semuanya ini dikerjakan dengan baik dan transparan. Harus berhati-hati, tetapi juga jangan terlalu takut asalkan digunakan dengan baik dan tulus untuk membantu masyarakat,” jelasnya.

 

Pesan lain yang disampaikan oleh Edy Supriyanta yakni meminta petinggi untuk segera melakukan rekonsiliasi pasca pemilihan petinggi. Dirinya tidak ingin masyarakat di desa terkotak-kotak karena adanya pemilihan petinggi ini.

 

“Harus segera rekonsiliasi dan rangkul semua masyarakat. Jangan lagi ada kubu-kubunan, Koordinasikan dan sinergikan dengan semua elemen masyarakat yang ada agar terap tertib dan kondusif,” ujarnya.

 

Di akhir sambutannya, Edy Supriyanta juga mengingatkan jajaran petinggi dan perangkat desa menjaga netralitasnya saat pemilu 2024 mendatang.

 

“Daripada terlibat dukung mendukung, para petinggi lebih baik mengembangkan kreatifitas dan inovasi untuk membangun desa serta memegang teguh kepercayaan dan amanah dari masyarakat,” tandas Edy.

(Khuz)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *