aaa Mengenang Peristiwa Pertempuran 3 Oktober Di Pekalongan, Perjuangan Usir Penjajah – Kilas Fakta

PEKALONGAN – Kilasfakta.com, Mengenang peristiwa pertempuran 3 Oktober di Pekalongan, ribuan warga memadati kawasan Monumen Djoeang 45, Jumat (3/10/2025) malam, untuk mengikuti upacara dan pertunjukan teaterikal dalam rangka memperingati Peristiwa Pertempuran 3 Oktober 1945.

Acara ini menjadi momentum penting, bagi masyarakat Kota Pekalongan untuk mengenang perjuangan para pahlawan yang dengan gagah berani mengusir penjajah Jepang demi mempertahankan kemerdekaan.

Pementasan teaterikal menghadirkan kisah heroik perjuangan rakyat Pekalongan, mulai dari tokoh agama, masyarakat, hingga para pemuda yang bahu-membahu melawan penjajah.

Adegan pertempuran yang ditampilkan secara dramatis, membuat penonton larut dalam suasana haru sekaligus bangga atas sejarah perjuangan daerahnya.

Wali Kota Pekalongan, Achmad Afzan Arslan Djunaid, menegaskan bahwa peringatan peristiwa ini bukan sekadar penghormatan terhadap jasa para pejuang, melainkan juga pengingat akan pentingnya menjaga persatuan dan nilai keberanian.

“Peristiwa 3 Oktober 1945 merupakan sejarah besar bagi Kota Pekalongan. Rakyat dari berbagai latar belakang bersatu mengusir penjajah. Itulah yang membentuk kultur kebersamaan Pekalongan hingga kini,” ujar Wali Kota Pekalongan, pada Sabtu (4/10/2025).

Menurut Wali Kota, semangat kebersamaan itu tercermin dari kehidupan harmonis tiga etnis besar di Kota Pekalongan- Tionghoa, Arab, dan Pribumi yang sejak masa perjuangan mampu hidup berdampingan, dan saling menopang dalam kehidupan sosial maupun ekonomi.P

Komandan Kodim 0710 Pekalongan, Letkol Arm Ihalauw Garry Herlambang, juga menekankan bahwa peringatan 3 Oktober harus menjadi pengingat bagi generasi muda tentang arti pengorbanan para pahlawan.

“Pejuang terdahulu rela berkorban jiwa dan raga demi kemerdekaan. Kini tugas generasi penerus adalah melanjutkan perjuangan dengan cinta tanah air, bela negara, dan kontribusi positif bagi bangsa,” tegasnya. (TB)