Henny Noor Roshydah,S.Pd
Guru SD Sidoarum Kecamatan Jakenan Kabupaten Pati
Meningkatkan Kolaborasi dan Prestasi dengan Metode STAD
Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan salah satu mata pelajaran yang dipelajari di jenjang sekolah dasar. Ilmu Pengetahuan Sosial seringkali disebut mata pelajaran yang membosankan, karena materinya lebih banyak menggunakan hafalan dan teori. Oleh karena itu, guru harus dapat mencari metode atau model pembelajaran yang dapat membuat siswa tidak bosan untuk belajar. Salah satu metode yang dapat dijadikan opsi untuk pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial adalah metode Student Teams Achievement Division (STAD).
Menurut Huda (2015), menyatakan bahwa metode STAD adalah salah satu strategi pembelajaran kooperatif yang dilakukan dengan cara membagi peserta didik dalam beberapa kelompok kecil dengan kemampuan akademik yang berbeda-beda agar saling bekerjasama untuk menyelesaikan tujuan pembelajaran. Oleh karena, itu penulis selaku guru kelas 4 SD Negeri Sidoarum Kecamatan Jakenan Kabupaten Pati, mencoba menerapkan metode tersebut di kelas.
Dengan penerapan pembelajaran IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) dengan metode STAD (Student Teams Achievement Division) dapat mendorong kolaborasi dan interaksi antara siswa dalam proses pembelajaran. Berikut adalah langkah-langkah dalam pembelajaran IPS dengan metode STAD. Langkah pertama adalah membentukan tim atau kelompok. Guru membentuk tim-tim kecil yang terdiri dari sejumlah siswa yang heterogen dalam kemampuan mereka. Pastikan setiap tim memiliki anggota dengan kemampuan yang berbeda-beda untuk memfasilitasi kerjasama dan pembelajaran saling mendukung. Langkah kedua, guru menjelaskan materi. Guru memberikan penjelasan materi yang akan dipelajari kepada seluruh kelas. Pastikan penjelasan dilakukan dengan jelas dan mudah dipahami oleh semua siswa. Langkah ketiga adalah guru mengorganisasikan siswa untuk membagi tugas dalam kelompok. Setiap anggota tim diberikan peran yang berbeda dalam kelompok. Misalnya, ada anggota yang menjadi pemimpin, pencatat, pengamat, dan pemantau waktu. Pembagian peran ini bertujuan untuk memastikan setiap anggota tim berkontribusi secara aktif dalam pembelajaran.
Langkah keempat, guru memberikan tugas kelompok. Guru berkeliling sambil bergantian membimbing kelompok jika ada yang merasa kesulitan. Langkah kelima, presentasi kelas. Setiap kelompok diwajibkan untuk menyampaikan hasil diskusinya di depan kelas secara bergantian. Setiap kelompok yang tidak presentasi diwajibkan untuk memberikan tanggapan atau pertanyaan terkait tugas kelompok yang sudah dipresentasinya. Setelah semua kelompok presentasi, langkah selanjutnya adalah evaluasi. Guru memberikan soal evaluasi kepada setiap individu. Soal evaluasi ini dapat dipersiapkan sebelumnya atau dapat memodifikasi dari hasil presentasi kelompok. Setelah selesai mengerjakan soal evaluasi, guru memberikan refleksi terhadap pembelajaran yang sudah dilakukan. Guru juga memberikan apresiasi penghargaan kepada kelompok terbaik, dan memotivasi agar kelompok yang lain juga agar lebih aktif dalam pembelajaran. selain itu, guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan dan berbagi pengalaman, kesulitan, dan pemahaman yang mereka peroleh selama proses pembelajaran. Kegiatan refleksi ini membantu siswa memperkuat pemahaman mereka dan meningkatkan keterampilan kolaboratif.
Metode STAD dalam pembelajaran IPS mengintegrasikan pembelajaran kolaboratif, tanggung jawab individu, dan penghargaan atas kerjasama dalam mencapai prestasi akademik. Dengan menerapkan metode ini, siswa dapat mengembangkan keterampilan sosial, pemahaman materi yang lebih baik, dan sikap positif terhadap pembelajaran