REMBANG – Kilasfakta.com , Siapapun, diseluruh pelosok negeri mengenal sosok Raden Ajeng Kartini dan tiap tahun sosoknya selalu dikenang sehingga dikenal dengan Hari Kartini. Setiap tanggal 21 April, masyarakat Indonesia memperingati sosok pejuang perempuan itu.

 

Sosok Raden Ajeng Kartini yang menjadi inspirasi bagi banyak perempuan di Indonesia, bahkan dunia hingga kini. Meski seorang bangsawan, Raden Adjeng Kartini memiliki tekad kuat untuk mensejahterakan kaum pribumi.

 

Pemikirannya pun kemudian dikenal dengan istilah emansipasi perempuan. Pengaruh dan kontribusi Raden Ajeng Kartini pada masa itu sangatlah besar bagi wanita Indonesia.

 

Beliau banyak melontarkan pemikirannya tentang kaum perempuan di Indonesia saat itu termarginalkan.

 

Pemikiran-pemikiran Raden Ajeng Kartini yang tercurahkan dalam surat-suratnya terdahulu telah dihimpun dalam buku berjudul Habis Gelap Terbitlah Terang..

 

Sejarah dan perjuangan RA Kartini sebagau pelopor perubahan patut menjadi uswatun hasanah bagi generasi bangsa.

 

Upaya memberikan pembelajaran bagi anak anak yatim agar bisa mengambil keteladanan RA Kartini.

 

Adalah yayasan Aswirusani Asmaul Husna bangkit /An-Naba bersama komunitas Pandawa (Panther Dampo Awang Rembang) dan Warsos Sabtu 24/04/121 bertepatan hari ke 12 bulan Ramadhan melakukan kegiatan bakti Ramadhan dengan tema “mengisi keberkahan bulan Ramadhan dengan memuliakan anak yatim”. Dengan kegiatan antara lain napak tilas sejarah RA Kartini, membahagiakan anak anak yatim, doa bersama dan santunan yatim serta buka puasa bersama.

 

Kegiatan bakti Ramadhan ini diawali mulai dari kegiatan rikhlah napak tilas sejarah RA Kartini dengan mengenalkan anak anak yatim terhadap sejarah RA kartini di museum Rembang, dilanjutkan dengan berkunjung tadabur alam dan bermain main dengan kelinci di Kampoeng kelinci dukuh Sugihan desa Pulo, Kab Rembang.

 

Walau sedang dalam suasana shaum Ramadhan, tidak nampak ada rasa haus maupun lapar, kebahagiaan dan keceriaan anak anak yatim nampak dari raut muka dan senyum bahagia seluruh anak anak yatim, keceriaan itu terlihat terutama pada saat anak anak yatim bermain dan bercengkrama dengan kelinci kelinci cantik di kebun kampong kelinci Sugihan.

 

Kegiatan rikhlah Ramadhan diakhiri dengan do’a bersama dan santunan yatim serta silaturahim saling ta’aruf (kenalan) antara satu dengan lainnya. “saya berharap dengan kegiatan ini semoga diberikan keberkahan” ungkap Agung ketua komunitas Pandawa saat memberikan sambutan, “kami hanya meminta doanya semoga keluarga besar Pandawa, An Naba, warsos dan seluruh anak anak yatim agar diberikan panjang umur dan selalu berkah dalam menebarkan virus kebaikan ini”. Tambah Agung.

 

Sementara itu, Mas Tejo penggiat sosial dan pencetus ide sekolah alam di Rembang yang juga dikenal dengan komunitas Warsos (warung sosial) menyampaikan “dalam rangka memberikan bekal ketrampilan bagi generasi penerus dengan mengambil alam bawah sadar sesuai dengan bakat dan ketrampilan anak anak, ide dan kreativitas generasi muda harus dibangun” ungkap Tejo .

 

Kedepan sinergi kegiatan sosial antar komunitas dengan cara mejalin silaturahim ini akan terus di bangun, tidak hanya saat bulan Ramadhan saja, namun juga bulan bulan setelah Ramadhan. (Mad)

Tinggalkan Balasan