PEKALONGAN – Kilasfakta.com, Pemerintah Kota Pekalongan melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan Perlindungan Anak (DPMPPA) terus berupaya memberikan pendampingan berupa dukungan moril, edukasi dan pemberian motivasi bagi anak-anak remaja untuk tetap semangat dalam meraih cita-cita dengan menghindari diri dari perilaku sosial menyimpang di lingkungannya, salah satunya dengan menyelenggarakan sosialisasi pencegahan dan perlindungan anak dengan perilaku sosial menyimpang bagi pelajar SMA/SMK/MA di Kota Pekalongan.
Kepala DPMPPA Kota Pekalongan, Puji Winarti saat ditemui pada kegiatan sosialisasi pencegahan dan perlindungan anak dengan perilaku sosial menyimpang di Gedung Diklat setempat menjelaskan, bahwa sosialisasi ini bertujuan agar generasi muda bertindak dan berperilaku sesuai norma atau kaidah yang berlaku di masyarakat. Kegiatan tersebut melibatkan perwakilan pelajar dari 30 SMA/SMK/MA se-kota Pekalongan didampingi oleh guru pendamping masing-masing, pada Senin (30/9/2024)
Selain mewakili sekolah, beberapa diantara dari mereka tergabung dalam forum anak kelurahan atau menjadi pengurus OSIS, oleh sebab itu, Puji berharap usai mengikuti sosialisasi ini, ke depan mereka akan punya program kerja atau perencanaan dengan didampingi oleh guru bagaimana bergerak untuk menindaklanjuti kegiatan tersebut yang berkaitan dengan pencegahan perilaku sosial menyimpang.
“Harapannya mereka sendiri dalam kepengurusan OSIS bisa menjadi agen perubahan pelapor maupun pelopor di sekolahannya dan guru punya program kerja apakah kegiatan ini diteruskan saat bertemu dengan orang tua siswa maupun komite tidak hanya membahas kurikulum, pengadaan sarpras dan lainnya, akan tetapi juga hal-hal seperti ini wajib dan harus disampaikan sehingga sekolah menjadi tempat yang aman, nyaman dan ramah bagi anak,” tutur Puji.
Sejumlah materi disampaikan oleh narasumber pada sosialisasi ini antara perlindungan hukum bagi korban maupun pelaku dari perilaku sosial menyimpang terutama pada anak yang berhadapan dengan hukum, kesehatan reproduksi khususnya perilaku seksual pra nikah mengingat maraknya kehamilan yang tidak diinginkan atau dispensasi nikah dan dampak psikologis baik pelaku maupun korban perilaku sosial menyimpang.
“Mudah-mudahan mereka bisa menyerap semuanya, mengimplementasikan di sekolah masing-masing. Semoga sekolah ramah anak dapat mencegah perilaku sosial dan hal-hal lain yang tidak diinginkan,” sambungnya.
Sementara itu, Plh Ketua TP PKK Kota Pekalongan, Istiqomah yang hadir dalam kegiatan tersebut memberikan apresiasi dengan diadakan sosialisasi ini, ia berharap edukasi yang diterima oleh para peserta bisa diterapkan di diri sendiri terutama di lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat Kota Pekalongan.
“Saat ini masih marak tindak kekerasan seperti tawuran antar pelajar, penggunaan gadget yang mengarah negatif, seks pranikah dan masih ada lainnya, harapannya sosialisasi seperti ini masif dilakukan, karena masalah ini menjadi tanggung jawab bersama. Mereka generasi muda harus dibentuk menjadi pribadi yang lebih baik. Yang hadir dalam sosialisasi ini saya harap menjadi contoh yang baik bagi teman-teman lainnya,” tukasnya. (Dinkominfo/Kf)