NGAWI – Kilasfakta.com – Tahun 2024 kali ini BAPPEDA Kabupaten Ngawi melalui Bidang Perekonomian menyusun kajian untuk diusulkan ke Geopark Kabupaten Ngawi. Geopark merupakan wilayah geografi yang memiliki warisan geologi dan keanekaragaman hayati yang bernilai tinggi. Geopark juga mencakup keragaman budaya yang menyatu di dalamnya.
Hengky Pudjisuryanto, ST, M.Si Perencana Ahli Muda mengungkapkan bahwa tahapan pertamanya ialah penentuan 1. Geoheritage yaitu dengan penentuan titik geosite 2. Tim UPN Veteran Yogyakarta fakultas Teknologi mineral jurusan Teknik Geologi melalui pusat studi Geopark dan Geoheritage ( PSGG ) 3. Tahapan Geopark : Geoheritage ( Geodiversity ), Cultural Diversity ( keanekaragaman budaya ), dan Biodiversity ( keanekaragaman hayati ) menuju Geopark Nasional yaitu Geodiversity, cultural atau kebudayaannya dan keanekaragaman hayatinya. Dimana saat ini kita baru dalam tahap awalnya yaitu identifikasi potensi warisan bumi atau geologinya. Saat ini tim OPN sudah turun bersama dengan Tim riset dari Yogyakarta yaitu Fakultas Teknologi Mineral dan Teknik Geologi Pusat Studi Geopark dan Heritage sudah survei dilapangan. ” Kabupaten Ngawi sebenarnya punya banyak potensi salah satu tipenya ada di Desa Kerek berupa formasi batuan Kerek dan sudah terdokumentasi secara internasional ada juga Trinil yang berada di formasi Kabuh dan Pucangan serta Sonde ” ungkap Hengky.
Untuk penentuan Geoset minimal diperlukan 15 geoset atau titik geologinya, kemarin kita kelapangan itu di Kabupaten Ngawi dimulai dari utara ke barat ada Waduk Sangiran, Waduk Pondok, Tawun, Desa Kerek, Beteng Pendem, pertemuan Bengawan Solo dan Bengawan Madiun, Trinil, Sonde, Pandean Karanganyar kemudian sisi atas Cekok Mondol, Sumber Nogo, Air Terjun Serambang, Air Terjun Pengantin, Air Terjun Suwono, Teleng, Jamus, Sumber Lanang, Sumber Koso, Warak. Setelah Geoset nanti setelah 15 sampai 20 titik kita buat kompilasinya di peta Geologi untuk tahun depan kita ada usulan untuk pembuatan Geoheritage jadi memang sebelum Geopark harus Geoheritage dulu.
Inti dari Geopark atau bisa disebut Taman Bumi ialah untuk pemberdayaan masyarakat dan perlindungan terhadap warisan-warisan bumi. Intinya ialah untuk pemberdayaan masyarakat, menaikkan taraf hidup masyarakat secara ekonomi disekitar kawasan Geoheritage.
Kabid Perekonomian BAPPEDA Ita Marita, SE mengungkapkan bahwa Ngawi mempunyai bentang alam yang beragam dari sisi Utara barat hingga atas didaerah Lawu. Jika Geoheritage Kabupaten Ngawi lolos verifikasi maka Kementerian ESDM akan mengesahkan penetapan Geoheritage Kabupaten. Setelah di sahkan tahapan berikutnya menuju ke Cultural dan Keanekaragaman hayatinya.
Semoga kedepannya Kabupaten Ngawi bisa melaju ke tahapan-tahapan selanjutnya sehingga Geopark Kabupaten Ngawi bisa lebih mendunia dengan keanekaragaman Geologi, Cultural dan Keanekaragaman Hayatinya.( Sony )