PATI – Kilasfakta.com, Dalam proses seleksi PPPK Guru 2022, masih ada guru wiyata yang sudah lama mengabdi namun tidak berhasil lulus ujian seleksi. Hal itu disebabkan kemampuan terkait dengan IT yang kalah dengan guru wiyata muda meskipun pengabdiannya relative belum lama.
Dalam hal ini, Hj. Muntamah, M.Pd, MM, Anggota Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati berharap, ada prioritas bagi wiyata yang sudah lama mengabdi, dan juga yang tua namun kurang menguasai IT untuk dilakukan Bimtek ataupun pelatihan khusus bagi mereka.
“Terkait dengan guru wiyata yang Gaptek akan IT, sebenarnya, kami Komisi D DPRD Kabupaten Pati mendesak agar Disdik mengadakan pelatihan terkait dengan standar kompetensi agar. Kami secara bersama mendorong agar guru wiyata yang sudah lama mengabdi ada afirmatif action dari Disdik,” terang Muntamah kepada Kilasfakta.com, Rabu kemarin di ruangnya.
Muntamah menambahkan, harusnya, ada perlakuan khusus yang diperuntukkan bagi guru yang sudah lama dalam mengabdikan diri untuk ikut mencerdaskan anak bangsa, dengan honor yang sangat minim. Pengabdian tersebut, lanjut Muntamah, perlu mendapatkan apresiasi oleh pemerintah, dengan memberikan kemudahan untuk lulus ujian.
Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini berharap, seleksi penerimaan PPPK tahun ini dapat mewakili keinginan guru honorer atau wiyata yang belum diangkat menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk bisa diangkat sebagai PPPK. “Hampir sama dengan ASN, hanya saja, mereka tidak menerima pensiun,” pungkasnya.
Pewarta : Purwoko