NGAWI – Kilas fakta.com. Pasca ditemukannya wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) terhadap hewan ternak sapi yang dilaporkan pertama kali terjadi di Gresik, Sidoarjo, Mojokerto dan Lamongan oleh Kementerian Pertanian (Kementan), Polsek Kedunggalar gelar patroli dan pengawasan di pasar hewan Kedunggalar, Kamis (12/05/2022).
Gelaran patroli dan pengawasan pengecekan penyakit mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak Kambing di pasar hewan Kedunggalar tersebut dipimpin oleh Kapolsek Kedunggalar AKP Juwahir, S.H. dengan memberdayakan personil Polsek Kedungagalar.
Ditemui diruang kerjanya, AKP Juwahir mengatakan, PMK merupakan penyakit menular yang menyerang sapi, kerbau, kambing dan domba serta babi dengan tingkat penularannya 90% hingga 100%.
Menurut AKP Juwahir, walaupun penyakit mulut dan Kuku pada hewan ternak sapi tidak menular kepada manusia namun dapat menimbulkan dampak kerugian ekonomi yang cukup besar kepada masyarakat.
“Untuk itu, kita (Polsek Kedunggalar – red) menindaklanjuti perintah pimpinan untuk melakukan langkah langkah dalam rangka pengawasan terhadap keluar masuknya hewan kambing dipasaran Pon pasar hewan Desa Kedunggalar,” terang AKP Juwahir.
Lebih lanjut, AKP Juwahir menyebut, maksud dan tujuan dilakukannya pengawasan tersebut adalah sebagai upaya penanggulangan darurat PMK dan mamastikan penyebaran PMK tidak meluas sampai wilayah Kabupaten Ngawi khususnya Kecamatan Kedunggalar mengingat mobilitas lalulintas perdagangan hewan kambing di pasaran pon pasar hewan Desa Kedunggalar berasal dari luar wilayah Kabupaten Ngawi.
“Dalam pengawasan lalulintas hewan kambing di pasaran pon pasar hewan desa Kedunggalar tersebut tidak ditemukan indikasi PMK. Ternak Kambing yang dijual di Pasar Hewan Kedunggalar dalam keadaan baik dan sehat,” tegas AKP Juwahir.
AKP Juwahir mengungkap, dalam kegiatan pengawasan tersebut pihaknya juga memberdayakan dan mengoptimalkan peran Bhabinkamtibmas bersama penyuluh peternakan untuk mengedukasi masyarakat weteriner bahwa PMK tidak berbahaya dan menular pada manusia, namun harus tetap waspada dan hati-hati karena dapat menular pada hewan tertentu.
(Agus C)