PATI – Kilasfakta.com, Hari ini Kabupaten Pati mulai menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Kebijakan ini akan berlangsung hingga tanggal 25 Januari mendatang. Penerapan pembatasan ini dimaksudkan agar dapat menekan laju penyebaran covid-19 yang hingga saat sekarang masih belum mengalami penurunan berarti.
Terkait dengan kebijakan tersebut, Noto Subianto Sekretaris Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati mengajak kepada masyarakat Pati untuk mematuhi PPKM tersebut, dengan lebih bersungguh-sungguh dalam mentaati protokol kesehatan.
“Sesuai dengan Surat Edaran Bupati Pati, mulai hari ini Pemkab memberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Kita semua tentu berharap, agar masyarakat, utamanya di Kabupaten Pati mau mematuhi kebijakan PPKM tersebut, agar pandemi covid-19 dapat segera berakhir,” ujar Noto Subianto kepada Kilasfakta.com, Senin (11/1/2020).
Menurut politisi Partai Demokrasi Indonesia (PDIP) Perjuangan ini, bahwa perkembangan covid-19 ini, sangat tergantung kepada tingkat kesadaran masyarakat dalam mematuhi protokol kesehatan. “Jika masyarakat masih enggan mematuhi prokes, maka covid-19 juga akan semakin sulit dikendalikan,” ujarnya.
Oleh karena itu, Noto mengajak kepada masyarakat, minimal membiasakan memakai masker, sering mencuci tangan dengan sabun setiap kali selesai beraktivitas, dan menjaga jarak. “Mudah-mudahan, dengan meningkatnya kesadaran masyarakat dalam mematuhi PPKM dan juga protokol kesehatan, pandemi covid-19 segera berlalu,” ulasnya.
Sementara itu, menanggapi kebijakan PPKM ini, Luthfi, warga Tambakromo yang melintas di seputaran pertokoan di Jl. Panglima Sudirman Pati mengaku tidak mempermasalahkan. Dia setuju dengan kebiajakn tersebut. “Adanya kebijakan PPKM ini, setidaknya akan mampu menggugah kesadaran masyarakat akan bahayanya virus corona, sehingga akan terpanggil secara mandiri untuk lebih patuh pada protokol kesehatan,” ujarnya.
Luthfi berharap, pemberlakuan kebijakan ini disambut baik oleh masyarakat, dan diikuti serta dipatuhi dengan maksimal. “Mari kita bersama-sama secara sadar mematuhi protokol kesehatan, demi menjaga diri sendiri, keluarga, dan juga orang-orang di sekitar kita,” ujarnya.
Berbeda dengan salah seorang pedagang angkringan di sepanjang jalur Pati – Tayu yang enggan disebut namanya. Dia merasa kurang sepakat dengan kebijakan tersebut karena akan berdampak pada usahanya. “Sore tadi baru buka, dan biasanya pelanggan datang pada malam hari. Kalau jam malam dilakukan mulai jam sembilan, kan kita belum apa-apa dalam menggelar dagangan,” ujarnya.
Meskipun demikian, dia mengaku akan patuh pada aturan tersebut. Dia masih yakin, bahwa rejeki sudah ada yang mengatur. “Mudah-mudahan pandemi covid-19 ini cepat berlalu,” pungkasnya.
Pewarta : Purwoko