Oleh : M. Sarman
Tidak dipungkiri ada pihak pihak yang mengatakan aksi pemerasan yang dilakukan oleh oknum wartawan atau oknum aktivis LSM itu menjadi hantu tersendiri bagi para pejabat di daerah.
Sementara penulis berpendapat, tidak semua Pejabat daerah takut dengan aksi oknum wartawan dan para oknum aktivis LSM tersebut, hanya saja para pejabat di daerah itu tidak begitu merespon atas giat para oknum di maksud, mengapa harus takut kalau memang tidak merasa melakukan kesalahan dalam penggunaan angggaran uang negara.
Terkait soal pemerasan, penulis berharap pejabat publik dan masyarakat dalam menanggapi aksi kegiatan oknum wartawan dan oknum Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) bila benar benar tau, atau bahkan menjadi korban pemerasan, segeralah laporkan saja ke pihak yang berwajib, tentu semua itu ada konsekuensinya dari laporan tersebut, sepanjang pejabat dan masyarakat tidak melakukan pelanggaran dalam penggunaan anggaran keuangan negara tidak perlu takut dengan oknum wartawan dan oknum LSM, masalah istilah abal abal tentu sudah ada aturannya.
Profesi wartawan itu mulia, harus dijalankan dengan mengikuti aturan hukum dan kode etik, ada rambu-rambu etikanya yang harus dipatuhi bagi yang menjalankan profesi ini. Begitu juga dengan para pejabat yang menggunakan anggaran uang negara hendaknya di gunakan sebagaimana mestinya, fakta bicara tidak sedikit oknum wartawan dan oknum LSM yang tertangkap karena memeras pejabat, begitu juga tidak sedikit juga para pejabat yang tertangkap oleh KPK akibat dari kesalahan penggunaan anggaran uang negara,
Siapapun boleh dan sah sah saja memberikan predikat kepada oknum wartawan dan oknum LSM, yang nakal dan di cap abal abal, tetapi dalam menilai wartawan, LSM, dan pejabat, hendaknya yang balance yang seimbang, bagaimana dengan oknum pejabat yang nakal, yang melakukan pelanggaran dalam menggunakan anggaran uang negara, pertanyaannya predikat apa yang pantas untuk oknum pejabat tersebut.
Untuk menjaga kehormatan profesi wartawan dan lembaga swadaya masyarakat (LSM) hendaknya para pegiat itu sendiri yang bis menjaga kehormatannya dari gangguan pihak lain, termasuk melakukan counter attack kepada pihak pihak yang mengatakan wartawan dan LSM abal abal, buktikan bahwa tanggapan itu tidak benar, begitu juga dengan oknum pejabat, buktikan bahwa menjadi pejabat yang amanah jauh dari prasangka prasangka negatif, jadi wartawan dan LSM jangan di jadikan persoalan mari bersama sama membangun negeri ini dengan cara masing masing sepanjang tidak melakukan kesalahan dalam penggunaan uang negara sudah tentu tidak ada masalah dan pemerasan pun tidak bakal terjadi. (MSar/Kf)