SEMARANG – Kilasfakta.com,– Sejumlah warga Semarang yang lahan tambaknya terkena pembangunan proyek ruas tol Semarang-Demak Sesi I mengharapkan proses pergantian ganti untung bisa direalisasikan sesuai yang dijadwalkan.
Proges pengerjaan fisik pembangunan proyek ruas tol Semarang-Demak Sesi I kini permasalahan proses pembebasan lahan sudah mulai berjalan. Bahkan Pemkot Semarang mempercepat prosesnya, terutama sekedul pemberian ganti untung untuk lahan tambak milik warga itu.
Rozikin Sebastian salah satu pemilih lahan tambak yang terdampak pembangunan tol Semarang-Demak (Tol tanggul laut) Sesi I sangat mengharapkan kepada pemerintah segera merealisasikan pemberian ganti untung sesuai yang dijadwalkan.
Rozikin menuturkan, pembangunan tol tanggul laut Sesi I yang akan dimulai usai lebaran 2023 mendatang, pihak Pemkot Semarang akan merealisasikan pemberian ganti untung lahan tambak, termasuk tambak miliknya seluas 1 hektare yang masih produktif.
Sesuai peraturan disebutkan jika daratan sudah berubah bentang alamnya menjadi lautan, maka tidak boleh dibayarkan.
Bahkan masyarakat diminta kooperatif dan menerima proses pembebasan lahannya. Beberapa lahan yang belum dibebaskan di wilayah Kota Semarang meliputi Kelurahan Terboyo Kulon, Terboyo Wetan dan Trimulyo.
Ruas tol Semarang-Demak dibangun untuk mengatasi banjir rob yang selama ini kerap melanda, mengingat, jalan tol Semarang-Demak seksi 1 merupakan jalan tol yang terintegrasi dengan tanggul laut.
Dengan adanya jalan tol Semarang-Demak ini, permasalahan yang sejak dulu ada di kawasan Semarang timur- utara ini bisa teratasi. Contohnya adanya banjir rob, kemacetan lalu lintas, dan terganggunya kegiatan industri di kawasan urat nadi pantura Jateng.
Jika ruas Tol Semarang-Demak sudah selesai maka banjir rob di Semarang akan tertangani karena sekaligus berfungsi sebagai tanggul rob dan bersinergi dengan pembangunan tanggul, polder dan rumah pompa yang dikerjakan oleh Ditjen Sumber Daya Air.
Pembangunan proyek tol dengan nilai investasi sekitar Rp15,3 triliun ini ditargetkan akan berlangsung selama dua tahun dengan membutuhkan lahan seluas 1.887.000 meter persegi. Lahan dibagi menjadi dua seksi, yakni seksi I Kota Semarang dan Seksi II Kabupaten Demak.
#Puerbled’eks.