SRAGEN – Kilasfakta.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen kembali memiliki satu Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD). Jika sebelumnya telah memiliki RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen dan dr. Soeratno Gemolong. Kini rumah sakit plat merah milik Pemkab Sragen bertambah satu setelah Bupati Sragen, dr. Kusdinar Untung Yuni Sukowati meresmikan Rumah Sakit Sukowati Tangen (RSST) Sragen, Kamis (23/6/2022).

Peresmian RSST Sragen juga bertepatan dengan Hari Ulang Tahun (HUT) Bupati Yuni yang genap berusia 48 tahun.

RSST Sragen tipe D ini terletak di Jl. Raya Tangen-Gesi, atau Dukuh Brakbunder, Desa Katelan, Kecamatan Tangen, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah.

Kehadiran RSUD ketiga di Kabupaten Sragen tersebut diharapkan bisa semakin mendekatkan pelayanan kesehatan masyarakat, terutama yang tinggal di daerah pinggiran Sragen Utara dan sekitarnya.

Bupati Yuni bersyukur karena berdirinya RSUD Tangen ini sesuai dengan komitmennya saat menjabat sebagai Bupati Sragen sejak 2016 lalu. Yakni untuk mendirikan rumah sakit tipe D di wilayah Sragen Utara.

Sehingga otomatis bisa mengurangi kesenjangan ekonomi antara Sragen Utara dengan Sragen Selatan.

Alasan dipilih Tangen sebagai lokasi RSUD yang baru, karena sudah melalui study kelayakan bahwa Tangen bisa menjadi wilayah terbesar ketiga di Sragen setelah Sragen Kota dan Gemolong.

Ini adalah cita-cita kami sejak menjabat periode pertama dan sejalan dengan visi dan misi program unggulan. Ternyata membangun rumah sakit juga tidak gampang, dimulai dari 2018 dan baru bisa selesai hari ini dan hari ini kita resmikan bersama sama hari ini,” ujarnya.

Bupati Yuni menguraikan sampai saat ini total sudah ada 12 rumah sakit di Kabupaten Sragen. Dengan banyaknya rumah sakit ini menjadi keuntungan bagi masyarakat karena banyak pilihan untuk mendapatkan layanan terbaik di bidang kesehatan.

Untuk itu, Ia pun berpesan kepada manajemen RSST dan RSUD lainnya untuk senantiasa memperbaiki layanan yang baik untuk masyarakat.

Kita semua bersaing secara sehat dengan rumah sakit swasta. Kalau rumah sakit negeri tidak bisa memberikan pelayanan yang terbaik, tentu akan kalah dari swasta,” jelasnya.

Sementara Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (Dinkes) Sragen, dr. Hargiyanto, menerangkan pembangunan RSST Sragen ini melalui beberapa tahap yang dimulai sejak tahun 2018.

Tahapan pertama dimulai dari pembebasan lahan seluas 8.141 meter persegi dan tahap kedua tahun 2019 mulai pembangunan gedung Intalasi Gawat Darurat (IGD),” terangnya.

Pada tahap ketiga tahun 2021 pembangunan gedung rawat inap dan rawat jalan dan pengadaan alat kesehatan. Kemudian, pada 2022 ini, dilanjutkan pembangunan pagar dan penataan lingkungan.

Namun, hingga saat ini RSST Sragen masih dalam proses pembangunan penataan lingkungan yang ditargetkan selesai November tahun ini,” lanjutnya.

Sementara RSST Sragen baru melayani rawat jalan dan rawat inap non-fasilitas Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).

Setelah diresmikan, RSST bisa langsung menerima dan melayani pasien untuk berobat. Tapi belum bisa melayani BPJS karena masih menunggu akreditasi dan sebagainya. Mungkin November sudah bisa melayani BPJS,” jelas dr. Hargiyanto.

Terkait Sumber Daya Manusia (SDM), saat ini sudah ada 75 orang yang bekerja di RSST Sragen. Terdiri atas dokter, perawat, sampai petugas kebersihan dan keamanan.

Selain petugas kebersihan dan keamanan, semua berstatus pegawai negeri sipil (PNS),” katanya.

(Kominfo / Hendro)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *