JEPARA|Kilasfakta.com, – DPD MATRA Kabupaten Jepara Sabtu Kliwon 7 Juni /2025 bertempat di pendopo Yayasan Marga Langit di kediaman pembina, sekaligus ketua DPW Matra eks Karesidenan Pati yang berdiri dari Kabupaten Pati,Blora ,Rembang,Kudus,dan Jepara yaitu KRT Hendro Suryo Kartiko, DPD Matra mengadakan acara rutin Sabtu Kliwon yang bertujuan untuk mengadakan sarasehan rutin Tentang pelestarian budaya DPD Matra Kabupaten Jepara yang di ketuai oleh Kartini .

Acara di buka oleh Ratu Andayani selaku sekretaris DPD Matra Jepara,di acara tersebut, ikut hadir Ketua BKN Eny Indrayani seorang ahli therapist serta seorang budayawan nampak pula kepala desa ngabul Sholekan SE dan Sukhambali SH yang sekaligus anggota DPD Matra Jepara,

Dalam pidatonya petinggi Ngabul memberi saran agar semua aktifis kebudayaan bersatu padu dalam pelestarian budaya walaupun dengan baju organisasi yang berbeda Saranya.

Sedangkan Krt Hendro Suryo Kartiko memberi masukan bahwa mengelola sebuah organisasi harus tenang dalam mengelola berbagai karakter anggota yang berbeda baik usia maupun kematangan dalan berorganisasi, serta memberi informasi bahwa yayasan marga langit akan mengadakan ruwatan massal yang di adakan satu tahun sekali, Ki Hendro kartiko menjelaskan ruwatan adalah Ritual pembersihan diri dari energy negatif atau buruk yang menyebabkan sial atau sengsara dalam kehidupannya ,untuk menghilangkan sial atau balak harus melakukan ritual ruwatan agar dalam kehidupannya selalu dapat keberuntungan dan kebahagiaan paparnya.

 Sedangkan ketua DPD Matra Kartini memberi saran agar setiap anggota Matra agar selalu berpikir positif agar selalu mendapat energy positif dalam aktifitas sehari hari dan terus semangat dalam menjaga kelestarian budaya dan bersikap handarbeni walaupun memakai baju organisasi yang berbeda dan mengharap agar setiap anggota Matra untuk berlatih karawitan di padepokan Yayasan marga langit sebagai bentuk nyata dalam pelestarian budaya ucapnya.

Sedangkan Ki dalang Surono memberi ruang sebebas bebasnya dalam mencintai seni dan budaya. Acara tersebut di tutup doa bersama yang di pimpin oleh petinggi Sholekan yang juga aktifis kebudayaan yang selalu di undang dalam acara grebeg besaran di Kadilangu Demak bintoro. **(Khuz-jpr)