STEAM: Alternatif Untuk Guru dalam Menghadapi Abad Ke-21

Oleh: Nika Triana

Pascasarjana Pendidikan Dasar Universitas Muria Kudus

Abad-21 merupakan era globalisasi. Perkembangan teknologi yang sangat pesat sangat berpengaruh di berbagai bidang terutama dibidang pendidikan. Dalam dunia pendidikan guru harus mampu untuk berinovasi dan berkarnya guna keberlangsungan proses pembelajaran yang bermakna salah satunya adalah dengan mengimplikasikan suatu pendekatan yang dapat merangsang siswa untuk berpikir secara kritis, berkolaborasi, berinovasi dan memecahkan sendiri permasalahannya yaitu dengan pendekatan STEAM. STEAM kepanjangan dari Science, Tehnology, Engineering, Art, and Mathematics. STEAM merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang memperluas suatu pengetahuan, sains, dan humaniora bagi peserta didik untuk mengembangkan keterampilannya di abad-21 (Mu’minah, 2020: 66). Selain pendekatan yang digunakan, seorang guru juga harus menggunakan media yang inovatif yang sesuai dengan karakteristik siswa agar tujuan pemeblajaran dapat tercapai dengan makasimal.

Hasil wawancara dengan salah satu guru di SD Gondosari menunjukkan bahwa media yang digunakan guru masih minim, sumber belajar yang digunakan hanya berpedoman pada buku paket dan materi penunjang saja, metode masih ceramah sehingga membosankan bagi siswa, selain itu di sekolah tersedia Wifi namun penggunaan teknologi juga sangat minim, dari kondisi tersebut maka berdampak pada hasil belajar siswa yang rendah. Melihat kondisi dilapangan maka upaya yang dapat dilakukan adalah dengan menggunakan media pembelajaran yang dapat menarik semangat siswa untuk belajar salah satunya dengan Modul Interaktif berbasis STEAM. Dengan penggunaan modul interaktif ini maka diharapkan siswa dapat belajar baik secara mandiri maupun kelompok, bekerjasama, berkolaborasi, mampu memecahkan permasalahan yang dihadapi, mampu untuk berpikir kritis dan berinovasi dengan mengaitkan lima disiplin ilmu dalam pendekatan STEAM. Modul Interaktif ini bisa diakses melalui internet sehingga siswa dapat memanfaatkan teknologi dalam belajarnya.

Dengan pemanfaatan teknologi maka mempersiapkan peserta didik untuk menghadapi era global. Alasan media modul interaktif ini digunakan karena kebutuhan guru dan siswa dalam pembelajaran terhadap modul interaktif berbasis STEAM. Selain itu media ini juga lebih praktis dapat diakses dan di gunakan baik secara daring maupun luring. Spesifikasi dari modul interaktif berbasis STEAM ini adalah berisi beberapa menu yang dilengkapi dengan tombol navigasi yang menghubungkan ke materi, percobaan dan video pembelajaran sesuai dengan karakter siswa. produk ini sudah terbukti layak digunakan dengan hasill validasi dari para validator ahli media dan ahli materi berturut-turut yakni 90,75,84 dengan kategori “Sangat Layak” digunakan dalam pembelajaran. Serta hasil respon guru melalui angket menunjukkan skor 87,5% dan respon siswa menunjukkan skor 88% dengan kategori “Sangat Layak” digunakan dalam pembelajaran khususnya dalam pembelajaran Tematik Tema Indahnya Kebersamaan Sub Tema Keragaman Budayaku. Modul interaktif juga sangat efektif digunakan dalam pembelajaran dikelas IV hal ini dapat dilihat dari rata-rata hasil pretes kelompok kontrol dan kelompok eksperimen yakni 61,15 dan 62,75 mengalami peningkatan pada rata-rata hasil posttest menjadi 75,7 dan 80,8 setelah dilakukan perlakuan pada kelompok eksperimen. Hasil uji t juga menunjukkan hasil yang positif yakni 2,161dengan nilai signifikansi 0,05. Dari pembahasan tersebut dapat disimpulkan bahwa penggunaan modul interaktif berbasis STEAM sesuai dengan kebutuhan guru dan siswa, layak dan efektif digunakan dalam pembelajaran sehingga dapat meningkatkan keterampilan berpikir kiritis siswa yang ditandai dengan meningkatnya hasil belajar siswa kelas IV Sekolah Dasar.

Tinggalkan Balasan