SEMARANG-Kilasfakta.com- Komunitas oraganisasi massa (ormas) yang tergabung dalam Gerakan Kebangsaan (Gerbang) Indoneaia menggelar deklarasi dengan mengeluarkan pernyataan sikap mengecam serta mengutuk perbuatan melawan hukum dengan menebarkan teror.

 

Kejadian yang menimpa Gereja Katedral di Makasar akibat bom bunuh yang dilakukan kelompok teroris, serta Kejadian di Mabes Polri Jakarta membuat komunitas Gerbang Indonesia yang terdiri atas 8 ormas mengeluarkan pernyataan sikap yang bertempat Ruang Sidang Paripurna DPDR Kota Semarang, Kamis (1/4/2021 )

 

Ketua DPRD Kota Semarang, Kadarlusman menyambut baik serta mengapresiasi teman teman yang tergabung Gerbang Indonesia dalam keprihatinan bersama, yang ingin menyatakan sikapnya menyampaikan keprihatinannya atas kejadian di Makasar dan disusul di Mabes Polri kemaren,” ucapnya

 

“Saya bangga memiliki saudara yang tanpa dipaksa paksa sudah punya inisiatif ingin menjaga kota tercinta ini agar jangan sampai di acak acak, jangan sampai dijadikan ajang maupun sasaran dari terorisme.

 

Menurutnya pelaku teror adalah orang orang sesat yang diiming imingi, daripada hidup didunia sesal dan susah mending melakukan sesuatu yang nantinya di surga dijamin semuanya.

 

Kami berharap perlu adanya komunikasi serta pembelajaran kepada mereka yang nantinya tidak terpengaruh melakukan jalan pintas,” terang Pilus sapaan akrab Kadarlusman

 

Saya pernah keliling ketemu dengan komunitas mereka yang anti Pemerintah, tapi setelah kita ajak ngobrol, beberapa kali kita ajak diskusi akhirnya kebuka semua.

 

Sebenarnya tutur Pilus, satu yang mereka harapkan yaitu perhatian dari Pemerintah. menurutnya Pemerintah mana yang tidak memperhatikan rakyatnya.

 

Pilus berharap semua kelompok milenial, golongan, semuanya bisa bersinergi serta berkontribusi untuk Pemerintah.

 

“Semarang adalah satu satunya kota metropolitan yang paling kondusif karena pemimpinnya selalu terbuka dengan pemimpin agama, dengan kelompok tertentu dimanusiakan.

pada kegiatan keagamaan saling menjaga, saling membantu.

 

Dengan hadirnya gerbang indonesia bukan yang pertama. maupun yg terakhir. Kehadirannya jangan pada saat kejadian seperti itu. harus dirutinkan untuk bersinergi,” papar Pilus.

 

Dengan kekompakan Gerbang Indonesia ini, terorisme tidak akan pernah masuk dikota semarang. Kota kita adalah kota yang menjadi panutan kota lain, yang menjadi percontohan dan benar benar kota yang bersih dan saling menghormati antar agama, saling menjunjung tinggi, saling memanusiakan,” pungkasnya.

 

Sementara Ketua Pemuda Katholik Semarang, Christoforus Agung Swastika selaku Korlap Gerbang Indonesia menyampaikan 5 pernyataan sikap :

 

1. Kami Mengecam tragedi kemanusiaan aksi teror bom bunuh diri di Gereja Katedral Makasar.

 

2. Kami Mendukung penuh aparat Kepolisian dan TNI dalam mengusut tragedi kemanusiaan di Makasar, motif pola gerakan aksi pemicu tersebut sampai akar akarnya.

 

3. Menghimbau kepada masyarakat semua tetap tenang dan proses hukum kepada aparat terkait

 

4.Kami berikrar siap melawan dan memerangi segala bentuk radikalisme di tanah air tercinta

 

5. Kekerasan ini tidak kembali terulang karena melukai rasa kemanusiaan masyarakat dan Bangsa Indonesia.

 

Dalam pernyataan sikap Komunitas Gerbang Indonesia dihadiri 8 ormas maupun komunitas diantaranya GP. Ansor, Gerakan Pemuda Katholik, Gerakan Pemuda Marhaen, Gerakan Pemuda Nahdatul Ulama, Pemuda Muhammadiyah, Pemuda Pancasila, Perhimpunan Mahasiswa Katholik Republik Indonesia (PMKRI) dan Asosiasi Wartawan Profesional Indonesia ( AWPI) Kota Semarang.

 

#PoerBledek’s.

Tinggalkan Balasan