PATI – Kilasfakta.com, Pati, 18 September 2022, mahasiswa penerima beasiswa dari wilayah kabupaten Pati dan kabupaten Jepara berbondong-bondong mengikuti pelatihan kewirausahaan digital. Kegiatan yang dilakukan di kantor SKB Pati tersebut mengusung tema “Workshop Keterampilan Berwirausaha Mahasiswa Melalui Digital Marketing Google Bisnis”
Dikatakan oleh Dian Ratu, PJ Kemahasiswaan, bahwa mahasiswa dilatih kewirausahaan agar bisa menangkap kesempatan menjadi sebuah peluang bisnis. Dari situ mahasiswa bisa mandiri yang tidak hanya kemandirian belajar tetapi juga bisa survive secara ekonomi. Penggunaan digitalisasi dalam berwirausaha juga dapat menyiapkan mahasiswa menghadapi perubahan zaman. “mahasiswa pelatihan ini kan sudah kita bekali dengan beasiswa, nah agar efeknya berkelanjutan kita juga bekali dengan pelatihan kewirausahaan berbasis digital untuk mempersiapkan mereka nantinya terjun di masyarakat” ungkap Dian.
Selain di kabupaten Pati, kegiatan pelatihan kewirausahaan juga dilakukan di kantor SALUT Kartini Rembang, yang dihadiri oleh mahasiswa penerima beasiswa dari wilayah Rembang dan Blora. Tidak hanya teori dan praktik, tetapi secara berkelompok mahasiswa juga dibimbing membuat proposal kewirausahaan mahasiswa. Hal tersebut merupakan output dari kegiatan workshop.
Dalam sambutannya, Direktur UT Semarang, Drs. Muzammil, M.M mengatakan manfaat berwirausaha menggunakan digital. “digitalisasi akan mengenalkan usaha/bisnis mahasiswa tidak hanya secara lokal saja tetapi jangkauan luas secara nasional bahkan internasional” terang Muzammil.
“Saya sangat senang mendapatkan ilmu seperti ini, karena saya bisa pasang bisnis saya di google bisnis dan saya tautkan di semua medsos yang saya miliki”, kata Andriyana, mahasiswa peserta workshop dari pokjar Pati pemilik Bimbel ‘Manjada’. “Saya berharap masyarakat luas mengenal dan membeli produk yang saya jual setelah saya praktik dari workshop yaitu memasukkan bisnisan kita pada digital marketing”, peserta lainnya menimpali atas nama Fifin Rahayu dari Pokjar Jepara, pemilik usaha ‘Abata Sparepart’.
Kegiatan-kegiatan kemahasiswaan yang dilakukan oleh mahasiswa UT Semarang tidak hanya pelatihan kewirausahaan tapi juga kegiatan lainnya. Bakat minat, lomba-lomba, pengabdian masyarakat oleh mahasiswa UT Semarang, dan kegiatan positif lainnya. Hal tersebut membuktian bahwa UT tidak hanya mencetak mahasiswa unggul secara akademis dan teknologi tetapi juga berprestasi non akademis. Rangkaian kegiatan kemahasiswaan yang dilakukan merupakan tindakan nyata dari motivasi yang disampaikan oleh Rektor UT yaitu sukses kuliah, sukses berkarier, dan sukses bermasyarakat.(dian)