PATI – Kilasfakta.com, Salah seorang TKI asal Sukolilo bernama Sugiyem (49) mengalami kekerasan yang diduga dilakukan majikannya selama bekerja di luar negeri. Warga Dukuh Ledok, Desa Sukolilo, Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati itu dipulangkan ke tanah air pada 23 Oktober 2020. Keesokan harinya, Sugiyem tiba di rumahnya, keluargapun sangat sedih melihat kondisi Sugiyem yang tidak dapat melihat atau buta.

Sugiyem bekerja sejak tahun 2015 melalui Batam. KBRI Singapura sudah memberikan Kartu Pekerja Indonesia Singapura kepadanya pada tahun 2017 agar bisa menghubungi Kantor Perwakilan apabila menghadapi persoalan. Selama di Singapura sekitar 5 tahun, dirinya bekerja pada dua majikan yang berbeda. Empat tahun bekerja di majikan pertama, Sugiyem mengaku diperlakukan sangat baik oleh majikannya. Ketika pindah ke majikan kedua, lanjutnya, pada awalnya majikan kedua baik, namun lama-lama majikan suka marah.

Kepada Kilasfakta.com, Sugiyem mengaku kerap mendapatkan perlakukan kasar dari majikan, antara lain kekerasan fisik pada kepala, wajah, telinga, punggung, tangan, bahkan mata, dan bagian tubuh lainnya dari majikan. Akibatnya Sugiyem kini mengalami masalah penglihatan dan gangguan pendengaran. Akhirnya, Sugiyem dikirim kembali ke Indonesia pada 23 Oktober 2020 oleh majikannya dalam kondisi sakit.

Menurut Sugiyem, selama satu tahun bekerja di majikan barunya, hak gaji selalu dipenuhi. Akan tetapi, majikan yang diikuti sejak tahun 2019 ini memiliki sifat temperamental dan kasar. “Awalnya baik, tapi lama-kelamaan suka marah dan bertindak kasar, bahkan sampai melakukan kekerasan fisik,” ungkapnya.

Penyiksaan keras mulai dialami menjelang puasa lalu, hingga mengalami kebutaan. Sugiyem mengaku sering dipukuli, bahkan diseterika, masih ada bekas seterika. ”Kekerasan yang membuat mata saya buta terjadi pada malam menjelang bulan puasa. Mata saya ditonjok-tonjok,” kenangnya sedih.
Sugiyem juga mengaku sering tidak dikasih makan, setiap kali majikan marah. Sugiyem akhirnya diizinkan pulang ke Indonesia setelah ia beralasan bahwa dirinya terkena guna-guna. “Saya bilang, badan saya macam begini, saya kena sihir. Saya mau berobat ke pesantren. Baru saya dikasih pulang,” jelas dia.

Persoalan ini sejak ditangani oleh pihak-pihak terkait. Semoga ada solusi terbaik untuk Bu Sugiyem yang sudah tidak bersuami ini, saat ini sudah kembali di kampung halaman, hidup bersama seorang putranya. Aamiiiin……

Pewarta : P. Woko

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

slot gacor
situs slot
slot demo
slot demo
slot hoki
slot kamboja
slot bonus
Slot Luar NegeriSlot DemoSlot DemoSlot Server Luar
Akun SlotAkun GacorSlot JpMpo SlotAkun ProSlot AsiaRtp SlotSlot OnlineLink Slothttps://slot-thailand.stkippgrisumenep.ac.id/