GROBOGAN – Kilasfakta.com, Dalam rangka mewujudkan kesehatan kepada masyarakat, dalam hal ini warga binaan, Lapas Kelas IIB Purwodadi melalui Kasubsi Perawatan berkolaborasi dengan Puskesmas Purwodadi I laksanakan kegiatan pelayanan kesehatan berupa Voluntary Counseling and Testing (VCT) merupakan langkah untuk mendeteksi lebih dini terhadap suatu gejala penyakit.

Upaya ini ini dilakukan agar keberadaan warga binaan pemasyarakatan penghuni Lapas Purwodadi lebih terpantau.

Kamis (23/6) bertempat di Aula Lapas, Kasi Binadik dan Giatja MUSTOFA yang didampingi Kasubsi Perawatan Wahyu K Qorim disampaikan bahwa, warga binaan dan tahanan di Lapas Purwodadi saat ini berjumlah 264 orang.

Dengan kegiatan yang baik ini agar semuanya tetap sehat dan pulang (bebas.red) tidak terjangkit penyakit. “Ketika masuk di Lapas awal, sudah dilakukan vaksinasi covid-19 dan alhamdulillah seluruh warga binaan dalam konsisi sehat”, imbuh Musthofa.

Dikesempatan yang sama, dr. Endang dari Puskesmas Purwodadi I menekankan bahwa, kegiatan screening secara rutin sangat diperlukan. Dengan tujuan mendeteksi gejala penyakit lebih awal dan tentu mudah penanganannya.

Adapun kegiatan pemeriksaan kesehatan di Lapas ini meliputi ; pemeriksaan gula darah, dan pemeriksaan kesehatan terhadap usia produktif, ungkap Endang dalam memberikan paparan.

“Bilamana warga binaan ada yang terjangkit penyakit diabetes misalnya, tentu dari lingkar perut sudah keliatan”, pungkas Endang.

Untuk perwakilan dari Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Kabupaten Grobogan Rahayu Ismarwini, SE., MM selaku Sekretaris menyampaikan, Kami dari Komisi Penanggulangan Aids Kabupaten Grobogan bertugas melakukan pendampingan.

Sedangkan untuk informasi-informasi yang benar juga akurat, menyangkut penyakit, semua rekomendasi oleh Kementerian Kesehatan.

Diharapkan ke depan, masyarakat indonesia harus sehat, dan juga warga binaan di Lapas Purwodadi ini.

Dikatakannya, saat ini masyarakat Kabupaten Grobogan lebih dari 1500 orang penderita HIV. Untuk penyakit HIV mayoritas terjadi terhadap laki-laki. Dan Pemerintah Kabupaten Grobogan melalui Dinas Kesehatan, memberikan pelayanan pengobatan gratis seumur hidup kepada penderita, tutur Rahayu Ismarwini dalam memberikan keterangannya.

Menurut dr.Aldo disampaikan bahwa, penderita HIV lebih dominan terhadap laki-laki produktif berumur 20 – 39 Tahun. Penyakit HIV menyerang dan menularkan melalui darah, sperma, cairan vagina bahkan air susu ibu.

Sedangkan untuk air liur, kotoran, dan keringat tidak dapat menular, namun apabila penderita terdapat luka terbuka di bagian kulit, kemungkinan besar bisa menular, tutur dr.Aldo saat memberikan paparannya.

Sedangkan menurut Gunawan Cahyo Utomo selaku Subsi Penanggulangan Penyakit Menular dari Dinas Kesehatan Kabupaten Grobogan mengatakan, tugas yang mulia telah dilakukan oleh Komisi Penanggulangan Aids dan Puskesmas Purwodadi I dalam menjalankan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat.

Hal ini dilakukan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, maka Tes VCT sangat diperlukan. Adapun tujuan lain yakni penanggulangan terhadap warga binaan agar bisa terdeteksi sedini mungkin, dan langkah ini sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat, pungkas Gunawan.

Diakhir kegiatan, saat dimintai keterangan, Kasubsi Perawatan Lapas Kelas IIB Purwodadi Wahyu K Qorim menegaskan, sesuai Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan pada Pasal 4 ayat (2) disebutkan setiap orang mempunyai hak dalam memperoleh pelayanan kesehatan yang aman, bermutu, dan terjangkau.

Dan sesuai Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan, Pasal 14 ayat (1) dijelaskan bahwa Narapidana berhak mendapatkan pelayanan kesehatan yang layak.

Semoga hasil VCT terhadap warga binaan pemasyarakatan negatif. Ke depan secara kontinu akan dilaksanakan sosialisasi yang lebih optimal, semua ini dalam upaya menciptakan Lapasku Bersih Lapasku Sehat.

“Semoga dengan pelayanan yang kami lakukan bersama Komisi Penanggulangan Aids Kabupaten Grobogan, Dinas Kesehatan, maupun Puskesmas Purwodadi I akan menjadi langkah awal yang sangat bermanfaat, dan terbangun sinergitas secara internal maupun eksternal, harap Wahyu K Qorim. ( Binadik – Lapas Pwdd)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *