PATI – Kilasfakta.com, – Yeti Kristianti, salah satu Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pati turut menanggapi turunnya minat pemuda yang terjun di dunia pertanian. Ia sangat menyayangkan sudah tidak ada lagi ketertarikan anak muda di Pati Bumi Mina Tani yang mau menggarap lahan pertanian. “Sekarang banyak yang kurang minat menggeluti pertanian, terutama kaum muda,” ujar Anggota DPRD Kabupaten Pati Daerah Pemilihan (Dapil) III tersebut.
Yeti menyebut, munculnya stigma bahwa petani identik dengan pekerjaan yang kotor dan profesinya terpinggirkan lantaran status sosialnya tak diperhatikan oleh masyarakat maupun pemerintah. “Selain itu, dunia pertanian yang identik dengan dunia kotor, miskin, dan komunitas yang terpinggirkan, serta di anggap tidak menjanjikan menjadi penyebabnya,” tutur Yeti saat dihubungi melalui sambungan seluler.
Politisi dari Fraksi Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) ini menambahkan, bila dibandingkan dengan pekerjaan petani, menurutnya pada zaman sekarang generasi muda lebih tertarik memilih pekerjaan di dunia industri maupun perkantoran. Di zaman sekarang, lanjut Yeti, banyak generasi muda yang lebih tertarik untuk bekerja di perkantoran atau pun terjun ke industri lainnya.
Anggota Komisi B DPRD Pati ini ingin ada sinergi antara pemerintah dengan DPRD Kabupaten Pati untuk melakukan sosialisasi dan program untuk melestarikan sistem pertanian bagi para penduduk Kabupaten Pati. Dia berharap ada peranan antara pemerintah dan kami (DPRD) untuk mendorong pemuda-pemudi di Pati untuk melestarikan pekerjaan petani sebagai penyangga ketahanan pangan. (Adv)