PATI – Kilasfakta.com, Pembelajaran Tatap Muka (PTM) mulai dilakukan sebagai langkah uji coba dan simulasi di beberapa sekolah. Pemberlakukan proses pembelajaran secara langsung ini dilakukan secara bertahap, dengan pengetatan sistem agar protokol kesehatan tetap diutamakan. “Awalnya, pembelajaran tatap muka diikuti 30 persen dari jumlah siswa, kemudian meningkat 50 persen dengan jadwal bergantian agar tidak terjadi kerumunan. Termasuk jam masuk dan kepulangan juga kita jeda satu jam pelajaran,” ujar Ruqayah, M.Pd kepala SMP Negeri 3 Pati beberapa aktu lalu.

Terkait dengan dimulainya Pembelajaran Tatap Muka, Narso, anggota Dean Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati meminta agar semua elemen sekolah yang melaksanakan PTM dapat menaati prokes secara ketat. “Protokol kesehatan harus benar-benar dipatuhi secara ketat. Jangan sampai muncul klaster baru, sehingga rencana pembelajaran tatap muka terkendala lagi,” ujarnya kepada Kilasfakta.com, kemarin sore.

Menurutnya, pembelajaran tatap muka sudah menjadi keharusan karena saat ini kasus covid sudah mulai melandai. Namun demikian, karena para siswa belum dilaksanakan vaksinasi, maka pihak sekolah harus benar-benar mempersiapkan diri dalam hal proses. “Semua pihak, masyarakat umum juga harus senantiasa taat proses, meski covid sudah melandai, agar wabah virus corona yang selama ini mengancam kita dapat benar-benar berakhir,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Narso berharap, dalam waktu dekat ada program vaksinasi bagi para pelajar, agar pembelajaran tatap muka dapat diberlakukan secara maksimal dan proses pentranferan ilmu pengetahuan dari guru ke siswa dapat dilaksanakan secara aman serta nyaman sesuai yang diharapkan bersama.

Pewarta : Purwoko

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *