REMBANG – Kilasfakta.com. Tingkat penggunaan ponsel pada saat ini terus semakin meningkat. Bukan hanya orang dewasa, anak-anak merupakan pengguna ponsel yang terbilang cukup aktif. Walaupun digunakan untuk kegiatan yang berbeda, tetap saja penggunaan ponsel secara berlebihan dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan.
Salah satu penyebab terganggunya kesehatan pada anak yang bermain ponsel dikarenakan adanya radiasi. Radiasi ponsel menjadi faktor penyebab risiko kesehatan menurun, dan bahkan akan memiliki dampak penyakit yang lebih berbahaya terhadap anak-anak.
Para peneliti mencurigai adanya risiko lebih tinggi pada anak-anak terhadap radiasi yang terdapat pada ponsel. Hal ini dikarenakan penyerapan radiasi pada anak lebih tinggi, dibandingkan dengan orang dewasa.
Kondisi ini disebabkan oleh beberapa faktor, seperti jaringan otak, tengkorak kepala, dan ukuran tubuh yang berbeda dengan orang dewasa. Hal ini membuat anak lebih rentan terhadap paparan radiasi pada ponsel.
Karena kondisi fisik yang berbeda dengan orang dewasa, maka perlu membatasi durasi penggunaan ponsel pada anak. Anda perlu memperhatikan dan tegas pada anak untuk membatasi penggunaan ponsel untuk mencegah risiko penyakit yang tidak diinginkan.
Adalah Yayasan Aswirusani Asmaul Husna bangkit Indonesia ( An Naba) Rembang bersama Education Servis Center ( ESC ) pimpinan Bu Dwi Astuti Jum’at 25/03/2022 melakukan edukasi dan sosialisasi bahaya radiasi dari Handpone, laptop dan Wifi di LPK Sandi yang diikuti oleh Paguyuban Rias Cantika Se Kabupaten Rembang, di Lasem, sebagai nara sumber dari Education Servis Center Pengusaha Muda Indonesia ( ESC) hadir Dwi Astuti S.Pd selaku Marketing Exclusive KBS/Ketua PPAB KBS, hadir juga Iwan Ismanto, Ana dan Lina perwakilan dari divisi kesehatan Yayasan Aswirusani .
Kegiatan edukasi ini diikuti oleh 50 orang anggota Paguyuban Rias Cantika Se Kabupaten Rembang, dengan tujuan untuk memberikan pemahaman bahwa penggunaan HP atau Laptop sangat rentan terhadap radiasi yang akan menyebabkan bahaya bagi perkembangan otak dan pertumbuhan fisik anak.
Dalam pemaparannya Ibu Dwi Astutik menekankan bahwa bahaya radiasi laptop ini harus segera dipahami oleh para audien, “upaya pencegahan sedini mungkin terhadap bahaya yang disebabkan oleh radiasi HP harus segera dilakukan, salah satunya adalah melalui pemanfaatan anti radiasi ion negative yang disebut IEC (Ion Energi Card), dengan menggunakan tehnologi Nano MOX IEC tersebut mampu mencegah dan mengurangi paparan gelombang dari radiasi perangkat elektronik disekitar kita” terang Ibu Dwi Astuti.
Sementara itu, menurut Winyos ketua Paguyuban Rias Cantika memberikan apresiasi positive terhadap pelaksannaan edukasi bahaya radiasi laptop dan HP ini, “Sangat bagus sekali, luar biasa dengan adanya kegiatan pemaparan ini, kami bisa memahami akan adanya bahaya Radiasi HP, ternyata radiasi HP bisa menganggu kesehatan ” ujar Winyos.
Dalam kesempatan lain, Ana salah satu perwakilan dari Yayasan Aswirusani mengharapkan agar kegiatan edukasi semacam ini terus dilakukan di setiap komunitas atau sekolah sekolah di kabupaten Rembang, “ini adalah bentuk riil kegiatan An naba dalam menjabarkan makna Khoirun anfa’uhum linnas, ” tambahnya. (ana/mad).