PATI – Kilasfakta.com, Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Pati melaksanakan Sosialisasi Pengawasan Pemilu Partisipatif betajuk Pengaruh Money Politic Terhadap Daya Pilih Masyarakat, Senin (17/10/2022). Kegiatan yang digelar di RM. Kampoeng Pati ini menghadirkan sejumlah narasumber, diantaranya Dr. Siti Malaiha S.Sos.,M.Si dari IAIN Kudus, dan Ahmadi, S.Sos., SH., MH Ketua Bawaslu Pati.

Dalam paparannya, Dr. Siti Malaiha S.Sos.,M.Si mengatakan, money politic merupakan kegiatan yang dilakukan oleh calon untuk mempengaruhi masyarakat agar memilih mereka dengan imbalan berupa uang maupun non-uang yang tidak sesuai ketentuan perundang-undangan.

Menurutnya, dampak dari money politic diantaranya adalah berkurangnya antusias masyarakat terhadap pemilihan, rusaknya demokrasi, biaya politik mahal yang dapat menyebabkan pejabat korupsi, serta hilangnya kepercayaan masyarakat dengan adanya pemilihan umum.

Sementara itu, Ketua Bawaslu Kabupaten Pati, Ahmadi, S.Sos, SH, MH, menjelaskan, pihaknya tidak henti-hentinya untuk memberikan pendidikan politik, terutama terkait dengan money politik.

“Money politik ini berpotensi merusak demokrasi, sehingga, masyarakat harus pandai memilih dan memilah pemimpin, bukan hanya menerima uangnya saja. Bahkan, kalau bisa, orang-orang yang menggunakan itu, tidak usah dipilih, karena mereka tentu punya agenda lain ketika memberikan uang,” ujar Ahmadi.

Ahmadi menambahkan, masyarakat diharapkan dapat ikut mensosialisasikan terkait dengan dampak dari money politik tersebut kepada orang-orang di sekitarnya, seperti anggota keluarga atau di komunitasnya, agar Pemilu tidak terciderai oleh money politik. “Kami tidak dapat secara langsung menjangkau kepada masyarakat secara langsung dalam melakukan sosialisasi, sehingga sosialisasi kami laksanakan melalui lembaga-lembaga yang ada, atau komunitas masyarakat untuk selanjutnya disampaikan kepada anggotanya,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Ahmadi menambahkan, pihaknya akan terus melaksanakan sosialisasi pengawasan pemilu partisipatif secara massiv. “Misalnya, dengan membuat video edukasi pemilu yang benar melalui media sosial, melakukan pendekatan kepada stakeholder tentang kesadaran dampak money politic, dan sosialisasi dalam bentuk lainnya, seperti yang dilaksanakan pada hari ini,” pungkasnya.

Pewarta: Luthfi

Editor: Purwoko

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *