Oleh: Suyati, S.Pd.SD.
Guru Kelas VI SD Karangnowo 02 Kecamatan Tambakromo Kabupaten Pati
Memori atau daya ingat merupakan suatu kemampuan dalam mengungkapkan kembali informasi pada masa lalu untuk digunakan pada saat ini. Memori pada siswa merupakan salah satu komponen penting dalam pembelajaran karena informasi dan pengetahuan yang diperoleh selama belajar akan disimpan oleh memori dalam otak. Proses belajar dan memori menjadi satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan karena individu hanya dapat mengingat sesuatu yang dipelajari sebelumnya. Kapasitas memori yang tinggi akan membuat siswa dapat menyerap pelajaran dengan baik karena memori merupakan tempat penyimpanan segala pengalaman dan informasi yang semakin bertambah seiring berjalannya waktu.
Adanya proses belajar dan latihan yang terarah dan terencana akan dapat meningkatkan memori seseorang. Perkembangan memori pada usia SD (7-12 tahun) terbilang cukup pesat. Oleh sebab itu upaya peningkatan memori pada usia tersebut perlu dilakukan oleh guru melalui berbagai cara. Namun pada mata pelajaran IPS di SD, umumnya siswa mengalami kesulitan untuk mempelajarinya karena cakupan materinya yang luas dan terdapat banyak sekali hafalan. Hal ini disebabkan oleh kurang tepatnya pemilihan model atau strategi mengajar dalam proses pembelajaran sehingga siswa merasa kesulitan mengingat pada saat menggunakan metode yang monoton.
Berdasarkan permasalahan tersebut, penulis selaku guru kelas VI SD Karangnowo 02 Kecamatan Tambakromo Kabupaten Pati memilih model mnemonik untuk meningkatkan memori siswa khususnya pada mata pelajaran IPS. Menurut Joyce dkk (2011), model ini dirancang untuk membantu siswa dalam mengingat materi pembelajaran yang berupa fakta, peristiwa atau nama. Model mnemonik disebut juga bantuan memori. Cara yang dipakai adalah menggarisbawahi, membuat perumpamaan yang menarik atau membuat kata ganti dalam istilah lain. Mnemonik merupakan model pembelajaran yang menyenangkan, akan tetapi model ini memang tidak melatih siswa untuk penguasaan aspek kognitif tingkat tinggi.
Langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran mnemonik dilakukan melalui empat tahap sebagai berikut. Tahap pertama yaitu mempersiapakan materi. Persiapan materi yang dapat dilakukan siswa adalah dengan menandai atau menggarisbawahi hal-hal yang penting, membuat daftar, serta merefleksikan materi. Tahap kedua adalah pengembangan hubungan-hubungan. Dalam tahap ini siswa membuat sendiri materi menjadi lebih familiar dengan menggunakan teknik menghubungkan dengan kata penghubung, kata kunci, atau kata ganti yang tepat. Tahap ketiga dilakukan dengan memperluas gambar sensorik. Siswa diminta untuk mengasosiasikan gambar dengan indera serta menciptakan dramatisasi dengan hubungan yang lucu dan menarik. Tahap keempat yaitu mengingat kembali. Siswa diajak untuk mengulang atau mengingat kembali materi yang telah disampaikan sehingga semua materi dapat tuntas dikuasai.
Dalam bukunya Joyce dkk (2011) mengemukakan bahwa sebaiknya prakarsa dalam kegiatan ini lebih ditekankan pada siswa, sehingga siswa mampu membuat formulasi sendiri untuk memudahkan mereka mengingat materi pelajaran. Informasi yang masuk dapat bertahan lama apabila terdapat pengulangan-pengulangan terutama untuk materi yang tergolong baru bagi siswa.
Agar memperoleh hasil belajar yang maksimal, perlu adanya penerapan model pembelajaran yang tepat. Model mnemonik ini layak dijadikan pilihan dalam pembelajaran IPS karena dapat meningkatkan memori pengetahuan sosial yang materinya cukup kompleks. Semoga model ini dapat memberikan dampak yang baik dan kontribusi positif dalam perkembangan kegiatan belajar mengajar. (*)