SEMARANG – Kilasfakta.com , Pemerintah Kota Semarang bekerja sama dengan Forum Komunikasi Ormas Semarang Bersatu (FKSB) Selasa, 16/11/2021 menggelar ORMAS NGO EXPO 2021 bertempat di Pollux Mall Paragon, jalan Pemuda no 119 Kota Semarang.
Kegiatan ini bersamaan dengan festival Hak Azasi Manusia yang digelar di Kota Semarang.
Ketua FKSB Kota Semarang, selaku Panitia Penyelenggara Ormas NGO Expo 2021 H. AM. Jumai SE.MM dalam laporannya menuturkan Ormas NGO di Kota Semarang ini turut berperan memberikan layanan Hak Azasi Manusia bagi masyarakat agar supaya mendorong peningkatan peran ormas dan NGO agar lebih memantapkan kehadiranya ditengah masyarakat dalam wujud pengabdian secara nyata,” ucapnya
Hari ini ormas yang ada di- Kota Semarang plus 5 ormas tingkat nasional yang ikut expo ditempat paling prestis yaitu Pollux Mall Paragon Semarang.
Lebih lanjut Jumai mengatakan ormas expo ini yang ketiga kalinya, pertama di DP Mall, lalu yang kedua di Java Mall kemudian yang ketiga di Paragon. Menurut rekan rekan, disini tempat yang paling prestis karena bersamaan dengan Festival HAM.
Menurutnya ormas NGO 2021 merupakan kegiatan kerjasama pemerintah Kota Semarang beserta Forum Komunikasi Ormas Semarang Bersatu ( FKSB ) yang merupakan wadah berhimpunnya ormas ormas yang ada di-Kota Semarang.
Juma’i menambahkan dikota Semarang jumlah ormas ada 280 dibawah binaan Ketua Kesbangpol Kota Semarang H. Abdul Haris.
Tujuan Expo ormas ini adalah memberikan sarana publik kepada para ormas yang telah memiliki pelayanan publik, penghormatan, perlindungan dan pemenuhan HAM, kemudian membangun komunikasi dan jaringan kerja sama, kolaboratif antar ormas NGO para stakeholder, guna mempercepat terwujudnya Kota Semarang sebagai kota yang sangat mendukung gerakan HAM.
Kegiatan kegiatan yang tidak kalah penting juga yaitu kegiatan yang digelar selama beberapa hari ini menunjukkan bahwa Kota Semarang adalah kota yang sangat ramah terhadap berbagai golongan, ras , dari berbagai latar belakang.
” ini terbukti dengan adanya ormas yang begitu banyaknya situasi tetap terjaga kondusif dan terjaga saling menjalin keakraban diantara satu dengan yang lain,” ulas Juma’i
Menurutnya hal ini dikarenakan salah satunya Walikotanya sangat mendukung atas program program kemitraan antara antara Pemerintah dengan ormas yang ada.
Jumai menegaskan dirinya yakin kepada hadirin bahwa di -Kota Semarang tidak ada ormas yang radikal, tidak ada yang intoleran, tidak ada yang berbau terorisme dan sejenisnya, bahkan ada satu stand yang kita specialkan para mantan napi, khususnya napi teroris kita beri untuk tampil di ormas expo walaupun prosesnya melalui seleksi yang sangat ketat alhamdulillah cukup antusias.
Jumai mengaku peserta expo tahun ini pesertanya ada 40 ormas, ada peserta yang bergerak dalam bidang HIV, ada ormas yang bergerak dalam bidang ada ibu hamil tapi laki lakinya tidak bertanggung jawab.
Dirinya mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Kota Semarang dalam membina ormas, Alhamdulilah pada 2018 Kota Semarang mendapatkan penghargaan dari Kemendagri sebagai pemerintah yang peduli dan pembina terbaik ormas se Indonesia,” tutup Jumai.
Sementara Tenaga Ahli Utama Bidang HAM RI, Siti Ruhaini Dzuhayati mengucapkan selamat dan bangga atas terpilihnya Semarang sebagai tuan rumah Festival HAM 2021.
” Ini adalah sebuah pemilihan yang kompetitif, kami tidak memilih begitu saja tetapi ini semua ada kontestannya namun kami mempertimbangkan melihat kinerja dari semua kandidat dan akhirnya yang terpilih adalah Kota Semarang,” ulasnya.
” Ini adalah cerminan dari keberhasilan Pemkot dan juga warga Semarang didalam menciptakan suatu modal kehidupan yang mengedepankan penghormatan dan merawat prinsip prinsip HAM sehingga awal yang sangat baik ini nantinya dapat ditularkan kepada Kota juga Kabupaten yang lain,” jelas Dzuhayati
Dirinya mengaku senang karena di Semarang sering dilaksanakan Expo ormas dan ini sangat membanggakan dan nantinya akan kami sampaikan ke Kepala Staf Presiden.
Expo ormas ini menurutnya sangat unik didunia dan sangat perlu ditularkan ketempat lain. Mengapa sangat unik ? karena Indonesia ini terdiri dari dua aspek, yang pertama aspek Kebangsaan yang kedua aspek Negara.
Dzuhayati mengungkapkan yang sering dilupakan bahwa kita memproklamirkan dua kali proklamasi, yang pertama adalah proklamasi kebangsaan 28 oktober 1928 yang kedua adalah proklamasi kemerdekaan 17 agustus 1945.
Proklamasi yang pertama ini adalah tekad kita lebih dari 700 etnis yang bertekad mempunyai satu negara dan satu bahasa,” paparnya.
Inilah yang menjadi sangat kuat dan diintegrasikan menjadi tema kebhinekaan dan inklusi. Inilah sebetulnya cermin apa yang sekarang sedang kita saksikan yaitu berkumpulnya berbagai ormas.
Jadi kebangsaan inilah yang menbuat kita tangguh oleh sebab itu kita dari Kantor Staf Kepresidenan mengapresiasi kepada Walikota dan Ketua DORD Kota Semarang yang telah memberikan ruang agar ormas terus berkembang mendampingi masyarakat,” pungkasnya.
Hadir pada kegiatan Ormas NGO Expo 2021 Walikota Semarang Dr.H.Hendrar Prihadi SE.MM, Ketua DPRD Kota Semarang, Kadarlusman, Kapolreatabes Semarang, Kombes.Pol.Irwan Anwar SIK, Dandim 0733 Kota Semarang, Kolonel Infantri Yudhi Diliyanto, Ketua Kadin Kota Semarang, Arnaz Andras Asmara SE.MM, Kesbangpol Semarang, Abdul Haris serta, KH. Anasom Forkompinda serta para tamu undangan.
#poerbled’eks.