PATI – Kilasfakta.com, Setiap 24 September selalu diperingati Hari Tani. Peringatan Hari Tani di tengah pandemi corona tahun ini, justru menjadi kebangkitan petani membuktikan pertanian menjadi penting dan strategis.
Peringatan Hari Tani di tengah pandemi corona menjadi kebangkitan petani menuju kedaulatan pangan nasional. Meski eksport import dari dan keluar negeri hasil pertanian masih terkendala akibat pandemi corona.

“Ini adalah satu kebangkitan kembali hari Tani ini dijadikan satu semangat baru agar petani nasional kita bisa mencapai untuk menuju kedaulatan pangan nasional. Alhamdulillah di tengah-tengah covid-19 ini petani masih survive karena diantara kegiatan usaha yang memang masih bisa memberikan harapan masyarakat tentunya adalah petani,” demikian anggota Komisi IV dan anggota Badan Legislasi DPR RI Firman Soebagyo, saat diwawancara, Kamis (24/9).

Namun dengan berbagai tantangan dan regulasi-regulasi yang belum memadai, kata Firman Soebagyo, sebagai anggota Komisi IV dan anggota Badan Legislasi DPR RI telah membahas rancangan Undang-Undang tentang Cipta Kerja, yang salah satunya ikut memotori rancangan undang-undang untuk mereformasi regulasi-regulasi yang hambatan pertumbuhan dan perkembangan pertanian nasional.

“Untuk kedaulatan pangan, kita punya komitmen bahwa dalam setiap tata ruang itu harus ada alokasi khusus untuk kedaulatan pangan nasional kita. Dan itu menjadi salah satu rujukan di dalam rancangan Undang-Undang Cipta Kerja ini dengan komitmen seperti ini diharapkan petani bisa mendapatkan satu lahan yang memadai sehingga mereka belum bisa efektif dan efisien,” katanya.

Anggota DPR RI dari daerah pemilihan Jawa Tengah III Firman Soebagyo juga mendesak pemerintah dan mengupayakan agar stabilisasi harga produk pertanian bisa terjamin. Salah satunya melakukan terobosan dengan mempermudah regulasi sertifikasi seperti halnya benih, dan membangkitkan semangat petani inisiatif inovasinya demi kepentingan masyarakat bangsa dan negara.(pas-gus)

Tinggalkan Balasan