DEMAK – Kilasfakta.com, “Jalin Shilaturahim Satukan hati, satukan pikiran untuk membentuk ikatan persaudaraan yang erat, Saudara adalah seseorang yang kau temukan banyak persamaan dengan dirimu, namun tetap menghargai segala perbedaan yang ada, tanggalkan jabatan, terus tingkatkan persaudaraan dengan tetap menjalain shilaturahim, Tak ada perbedaan, hanya ada sebuah persatuan dan persaudaraan, Manusia yang paling pandai berterimaksih kepada Allah yaitu manusia yang bisa berterimaksih kepada manusia lainnya”, selaras dengan hadist nabi “sebaik baik manusia adalah yang bisa memberikan manfaat kepada orang lain” Menyitir petuah ustadz Ghufron saat memberikan tausiyahnya.

Ahad (02/01) Keluarga besar Alumni Fakultas Tarbiyah IAIN Salatiga, angkatan 1993 menyelenggarakan kegiatan Reuni dan Temu Kangen di Warung Salad Demak. Pertemuan temu kangen pasca pandemi ini mengambil tema: “Pethuk Rembug Songo Telu, Rumaket Rahayu, Bahagia bersama Dunia dan Akherat”. Kegiatan tersebut dihadiri lebih dari 60 orang dari berbagai kota. Setelah 20 tahun lebih tidak bertemu, memberikan kesan mendalam dan kebahagiaan, ujar para alumni yang hadir saat itu. Selaku alumni yang juga hadir Budi Bantala, memberikan apresiasi yang tinggi, dan merasa sudah sejak lama merindukan kebersamaan di masa lalu bersama teman seperjuangannya di Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Salatiga. Hal yang sama juga dirasakan oleh Hanifah (umi) owner warung Salad Solo yang kali ini menjadi tuan rumah terlaksananya acara temu kangen di Demak ini, “Pertemuan ini sungguh bermakna dan terkesan banget kepingin mengulangi lagi, kesan pertama begitu menggoda selanjutnya terserah dia…haha, dan yang paling penting adalah kerinduan pada momen kebersamaan masa lalu terobati saat ini I love you full ”, kata Umi.

 

Para alumni yang hadir berkomitmen untuk rutin setiap tahun mengadakan pertemuan seperti saat ini, tutur Fuad Anwari selaku ketua group alumni ini. Secara khusus Dimyati memberikan pesan kepada seluruh peserta yang hadir dalam acara temu kangen saat ini untuk terus meningkatkan rasa persaudaraan, tetap menyambung tali shilaturahim, tingkatkan pemahaman dan keilmuan agama, baik agama kultural atau agama yang di besarkan dari agraris dan saling suport serta mendoakan satu sama lain. “maka hari ini harus kita gerakkan lagi bagaimana visi agama kultural, atau agama kebudayaan, atau agama itu dibesarkaan dari agraris, maka agraris itu harus kita kembalikan kita bangun kembali” ungkap Dimyati.

 

Acara ini pun diramaikan dengan pembagian jaket seragam kepada peserta reuni yang hadir. Secara spontan, panitia mengumumkan dan membagikan jaket almamater dan disambut dengan gembira oleh para peseta.

 

Selanjutnya acara reuni dan temu kangen ditutup dengan doa bersama yang di pimpin oleh Dimyati dan diakhiri dengan sesi photo bersama. Mad

Tinggalkan Balasan