PEKALONGAN – Kilasfakta. com, Pembangunan infrastruktur di era Pemerintahan Presiden Joko Widodo terus digaungkan ke seluruh pelosok Negeri, dengan tujuan pemerataan dan berkeadilan bagi seluruh Rakyat Indonesia. Dengan demikian, Pemerintah pusat tidak main – main menggelontorkan anggaran yang sangat besar, melalui Pemerintah daerah untuk memenuhi kebutuhan pembangunan infrastruktur di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Atas dasar pemerataan dan berkeadilan, Pemerintah berharap pembangunan infrastruktur tersebut bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi Nasional, juga untuk mengangkat Harkat dan Martabat bagi seluruh warga Negara Republik Indonesia di dalam kancah persaingan ekonomi global.
Dalam hal ini, Pemerintah kota Pekalongan melalui Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman ( PERKIM) juga melakukan kegiatan penyelenggaraan infrastruktur pada permukiman di kawasan strategis Daerah Kota /Kabupaten dengan pekerjaan perbaikan jalan aspal di Kelurahan Kuripan Kidul Gang. 20 Rt 03, Rw 03 dengan pelaksana CV. Tirai Cipta, Nilai kontrak : 153.739.000 Tahun anggaran 2021,waktu pelaksanaan 90 hari kalender, waktu pemeliharaan 180 hari kalender, Nomor kontrak 050/01.4137091/DINPERKIM.PPK/ IX/ 2021, tanggal kontrak : 30 September 2021, lokasi Kecamatan Pekalongan Selatan kota Pekalongan.
Namun, Pengaspalan jalan yang sudah selesai kurang lebih 1 ( Satu) bulan tersebut, menuai banyak pertanyaan warga masyarakat setempat, karena pengaspalan jalan Gg. 20 Kuripan Kidul di nilai tidak maksimal dan terkesan asal jadi, hingga membuat warga setempat sangat kecewa.
Msk warga setempat waktu ditanya awak media mengatakan, pengaspalan ini sudah selesai kurang lebih 1 bulan, tapi aspalnya banyak yang mengelupas. “Sepertinya aspal dan pekerjaannya kurang bagus, padahal seharusnya makin lama kan semakin padat, tapi ini kalau pas ada mobil muter, aspalnya pada mengelupas seperti ngambang tidak nempel sama dasarnya,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Slh warga setempat menambahkan, dirinya menilai, kualitas aspalnya kurang bagus. “Sebab waktu pemadatan aspalnya kayak lari ke sana lari ke sini seperti tidak gigit sama dasarnya, apalagi yang di pinggir, kalau diinjak itu masih bergerak tidak nempel, kayak ngambang begitu, seharusnya dasar itu harus di obar- abir cairan aspal dulu yang rata kan bisa gigit sama bawahnya. Kemarin waktu pemeriksaan aspalnya kan di bor, kok aspalnya kelihatan lembek tidak keras,” terang dia.
Selanjutnya awak media ke rumah pemilik CV, Tirai Cipta untuk konfirmasi perihal proyek pengaspalan. Br selaku pemiliknya membenarkan bahwa, memang CV. Tirai Cipta adalah miliknya. Namun dipinjam oleh AT (Pelaku Usaha) untuk pekerjaan pengaspalan jalan di Kuripan Kidul Gang 20. “Tetapi saya heran, kenapa pada waktu iset dan pemeriksaan saya tidak diajak, padahal itu atas nama saya, kalau ada masalah pasti yang bertanggung jawab saya,” jelasnya.
Romi selaku Kepala bidang dari dinas Perkim waktu dikonfirmasi awak media menyatakan, di Kuripan kidul memang ada kegiatan pengaspalan di beberapa titik dan ada 3 ( tiga) pelaksana. Dan untuk speck pekerjaan di situ kan ada konsultan pengawas, sudah bidangnya mengawasi pekerjaan serta tentang siapa yang mengerjakan. “Sebentar saya akan buka file dulu, karena saya Kabid baru ya butuh waktu untuk mencarinya ya. Proyek pengaspalan jalan tersebut, adalah anggaran penetapan, jadi itu masih kabid yang lama ya, maaf saya ada rapat tak tinggal dulu ya mas, ” pungkas Romi.
( Idris/ team)